Pemerintahan

Presiden Prabowo Bawa Oleh Oleh Usai Kunker ke Timur Tengah

Presiden Prabowo Subianto membawa ‘oleh-oleh’ kerjasama di bidang ekonomi usai melakukan kunjungan kerja ke beberapa negara di Timur Tengah.

Selain membawa oleh-oleh, Presiden RI juga membahas soal rencana evakuasi warga Gaza bersama sejumlah pemimpin Timur Tengah.

Di Uni Emirat Arab, kedua negara menyetujui untuk memperkuat kerjasama di bidang ekonomi syariah dan wakaf.

Lebih lanjut ada di bidang pangan, Indonesia dan UEA pun mendorong peningkatan investasi di industri peternakan dan produksi susu.

Bahkan, kedua negara ini juga menyepakati kerjasama di bidang iklim dan pengembangan PLTS Terapung Jatigede 100 MW.

Setelah itu Presiden RI mengunjungi ke Turki. Pemerintah Indonesia dan Turki kembali membahas penghapusan trade barrier guna memperlancar arus dagang.

Kedua negara juga membahas percepatan pembentukan Turkey – Indonesian Comprehensive Economic Partnership hingga penyelesaian perjanjian investasi bilatera.

Selain itu, ketika melakukan pertemuan bilateral di Kairo, Mesir. Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden El-Sisi intens membahas penguatan posisi atau isu Palestina.

Hal itu juga termasuk membahas rencana evakuasi warga Gaza Indonesia. Dibahas juga soal pengembangan inovasi teknologi dan latihan militer hingga misi pertukaran pelajar serta budaya antar kedua negara.

Melanjutkan lawatannya ke Timur Tengah tepatnya di Doha, Qatar. Prabowo secara ‘blak-blakan’ membahas bahwa pemerintah Qatar berkomitmen menanamkan investasi sebesar USD2 miliar atau setar Rp33,6 triliun lewat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Lebih lanjut, perusahaan swasta di Qatar juga disebut Prabowo akan merealisasikan investasi pembangunan 1 juta rumah di Indonesia.

“Kami sepakat untuk segara tingkatkan kerja sama,” tegas Prabowo.

Kembali melanjutkan kunjungan ke Yordania, kedua pemimpin ini menyepakati kerjasama yang berfokus pada sektor agrikultur, seperti peningkatan volume impor sawit dan menjadikan Yordania pasar baru ekspor kelapa sawit yang potensial bagi Indonesia.

Mereka juga membahas eksplorasi lahan pertanian di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk penanaman gandum.

Ke depannya, hasil safari diplomasi Presiden RI ini akan diungkapkan ke seluruh menteri dalam rapat kabinet.

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button