Rekrutmen Pegawai Pabrik Semen Merah Putih Dinilai Tebang Pilih
Rekrutmen pegawai di lingkungan pabrik semen merah putih PT Cemindo Gemilang di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak dinilai tebang pilih.
Hal tersebut diungkapkan Tokoh Pemuda Pamubulan, Tomi Miharja. Menurut Tomi, rekrutmen pegawai hanya menggugurkan SOP perusahaan saja dibuka untuk umum, tapi teknisnya dinilai seperti ada permainan didalamnya.
“Ya, kalau dibukanya rekrutmen kan umum, tapi teknisnya seperti gelap dan susah diprediksi. Dikarenakan jadwal seleksinya tidak jelas dan seolah-olah dadakan seperti ingin menggugurkan kompetitor yang lainnya,” ungkap Tomi kepada MediaBanten.Com, Kamis, (22/1/2020).
Menurut Tomi, teknis seleksi ini seperti jadi alasan jajaran HRD perusahaan, dikarena hasilnya untuk para pemenangnya seperti sudah disiapkan.
Baca:
- Debu Semen Merah Putih Ancam Kesehatan Warga Bayah
- Warga Pamubulan Lapor ke Ombudsman RI Soal Jalan Negara Dikuasai Swasta
- DPRD Banten: Kaji Ulang Pembangunan Wisata Di Citorek Paska Banjir
“Jelas, ini yang kami nilai tebang pilih. Ini merugikan para pencari kesempatan kerja di daerah kami sendiri. Kami sangat menyangkan dan minta agar hal seperti ini dievaluasi jajaran direksi pabrik semen merah putih,” jelasnya.
Kata Tomi, syarat adanya dugaan transaksional pun patut dicurigai. Lantaran prosesnya rekrutmennya tidak terbuka.
“Kadang dipanggil untuk interview, tapi sudah dipanggil tidak ada panggilan lanjutan. Seperti digantung. Tau-tau kesempatan kerja yang dibuka rekrutmen dinilai hanya seperti ditunjuk saja dan orang-orang sudah dipersiapkan,” tungkasnya.
Sementara itu, Manajer HRD dan CSR PT. Cemindo Gemilang, Ari Wahyu menanggapi pernyataan tokoh pemuda Pamubulan yang menilai rekrutmen pegawai di lingkungan pabrik semen merah putih terkesan tebang pilih.
Ari, mengatakan bahwa proses rekrutmen pegawai PT Cemindo Gemilang, pabrik semen merah putih sudah sesuai dengan tata kelola perusahaan.
“Seluruh proses berjalan sesuai norma dan tata kelola perusahaan,” kata Ari melalui pesan singkatnya. (Ersya Augusta Golda)