Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Al Muktabar membuka acara seminar tersebut. Hadir dalam kesempatan tersebut Pjs. Kepala BI Perwakilan Provinsi Banten Erry P Suryanto, Kepala Dinas Pariwisata Prov. Banten Eneng Nurcahyati, serta para narasumber.
Sekda Banten mengingatkan, Banten berdiri untuk menjawab keinginan masyarakat ke arah yang lebih baik. Keingingan itu sudah terwujud dan saat ini pada tahap mengisi pembangunan dan memaksimalkannya.
Baca:
- Waduh, Kawasan Banten Lama Belum Punya Status Cagar Budaya
- Pemprov Dinilai Belum Memiliki Niat Baik Izin Ke Pemilik Tanah Revitalisasi Banten Lama
- Kawasan Banten Lama Diusulkan Dikelola Badan Otorita Pengelola Pariwisata
“Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Banten sangat concern menjadi garda terdepan dalam mencapai target pembangunan “ jelas Al Mukatabar. Secara khusus Sekda Banten berterima kasih kepada Bank Indonesia kantor perwakilan Banten yang memfasilitasi Pemprov Banten dalam berbagai program dan kegiatan.
Terkait pengembangan desa wisata, Al Muktabar menyebut bahwa segala sisi harus dilihat agar dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat. “ Dengan latar belakang potensi, permasalahan dan urgensi tersebut, upaya pengembangan sektor pariwisata tersebut perlu terus didorong, termasuk dengan penguatan sinergi antara Pemerintah Pusat dan daerah “ terang Al Muktabar.
Sekda Banten mengharapkan, paska seminar para pengelola Desa Wisata di Banten dapat mengimplementasikan ilmu yang dimilikinya khususnya terkait 5A (attraction, amenity, accessibilities, awareness dan ancillary ) dan digitalisasi pariwisata untuk mengembangkan diri dan mendongkrak sektor Pariwisata Provinsi Banten khususnya dan Perekonomian Provinsi Banten secara umum.
Adapun hal-hal yang akan dikupas pada seminar ini antara lain mengenai 5A yaitu attraction, amenity, accessibilities, awareness dan ancillary, selanjutnya mengenai pentingnya digitalisasi pariwisata, branding dalam akselerasi pengembangan desa wisata. Selain itu ada juga success story dari Desa Nglanggeran dalam mengembangkan diri sebagai Desa Wisata berbasis masyarakat yang kemudian memperoleh penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik I Indonesia. (Subag Peliputan dan Dokumentasi Biro ARTP Pemprov Banten)