Wisata

Selama Libur Panjang, Wisastawan Padati Kawasan Pemukiman Baduy

Wisatawan yang sebagaian besar berupa rombongan dan anggota keluarga memadati Kawasan Pemukiman Baduy di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten selama libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek.

Salmawati (25), warga Pasar Minggu, Jakarta bersama rombongan komunitas termasuk yang menikmati wisata alam Kawasan Permukiman Baduy.

Mereka berangksat dari rumah pukul 07.00 WIB. tiba di Terminal Ciboleger pukul 12.00 WIB, dan menyiapkan aneka makanan serta minuman sebagai bekal selama perjalanan menuju Baduy.

Setelah tiba di kawasan Pemukiman Baduy di Kampung Kadu Ketug, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak disambut oleh masyarakat adat setempat dengan baik.

Pengunjung wisata alam itu melakukan perjalanan menuju jembatan gantung Gajeboh yang terbuat dari bambu dengan menggunakan ikat tali pohon aren. Jembatan gantung dengan panjang tujuh meter dan lebar satu meter cukup kuat dilintasi 20 orang.

Sedangkan, di bawah jembatan gantung itu aliran sungai yang kondisi airnya bersih jernih, juga sesekali terdengar kicauan burung yang ada di sekitar perbukitan itu.

Para wisatawan itu berjalan kaki menuju jembatan gantung itu sepanjang tiga kilometer melintasi jalan setapak hutan belukar dan tebing curam yang terjal, bahkan banyak pengunjung tidak kuat berjalan dan memilih istirahat dan duduk di bale-bale rumah warga Baduy.

Kondisi medan menuju jembatan Gajeboh terjal dengan kondisi jalan naik dan turun cukup tajam dan pengunjung yang sudah usia di atas 60 tahun terpaksa kembali ke Ciboleger.

Kendati demikian, pengunjung merasa senang berjalan kaki yang kondisi seperti itu menggunakan tongkat dan sampai lokasi Gajeboh.

“Saya kira wisata alam itu banyak tantangan, terutama melintasi jalan setapak dengan kondisi medan naik dan turun serta curam,” katanya menjelaskan.

Begitu juga Muktar (50), warga Tangerang Selatan mengaku dirinya bersama anggota keluarga mengunjungi lokasi jembatan Gajeboh di pedalaman Baduy cukup menguras tenaga juga penuh hati-hati berjalan kaki dengan kondisi licin diguyur hujan.

Kondisi jalan setapak curam tebing perbukitan kawasan Baduy sangat melelahkan ketika berjalan setapak naik cukup tinggi.

“Kami sendiri kelelahan, namun terasa senang setelah memakan durian khas Baduy begitu legit dan manis,” katanya pula.

Ujang (20), seorang mahasiswa warga Jakarta mengaku dirinya bersama rombongan mengunjungi kawasan Baduy Dalam, yakni Kampung Cibeo dengan menempuh jalan kaki selama lima jam dengan jarak tempuh 14 kilometer dari Ciboleger.

Perjalanan itu melintasi kawasan hutan di pedalaman Baduy dengan kondisi jalan setapak dan banyak tebing curam, sehingga hati-hati agar tidak jatuh.

“Kami bersama rombongan didampingi warga Baduy menuju Baduy Dalam dan pulang Kamis (30/1) itu,” katanya lagi.

Sekretaris Desa Kanekes Medi mengatakan para pengunjung wisata yang mendatangi kawasan Baduy sejak hari Sabtu (25/1) sampai Rabu ramai, karena libur panjang itu.

Selain itu, pihaknya minta pengunjung wisata agar mematuhi aturan di antaranya tidak berenang di kolam dan aliran sungai juga tidak membuang sampah sembarangan.

“Kami mencatat pengunjung yang datang ke sini mencapai 1.500 orang selama libur panjang,” katanya pula. (Pewarta : Mansyur Suryana – LKBN Antara)

Iman NR

Back to top button