Tangis Ronaldo Pecah Usai Portugal Juara UEFA Nations League

Cristiano Ronaldo tak kuasa menahan air mata kegembiraan usai memimpin Portugal menjuarai UEFA Nations League untuk kedua kalinya, setelah menaklukkan Spanyol lewat drama adu penalti 5–3 (2–2 di waktu normal) .
Usai laga, Ronaldo menyuarakan rasa bangga mendalam kepada Sport TV dengan penuh haru.
“Apa kegembiraan ini… untuk generasi ini, yang layak meraih gelar sebesar ini, untuk keluarga kami. Anak‑anak saya hadir di sini, istri saya, saudara saya, teman‑teman,” katanya, dikutip oleh Mediabanten.com, Senin (9/5/2025).
Striker berusia 40 tahun itu juga menegaskan bahwa kemenangan bersama timnas jauh lebih bermakna ketimbang prestasinya di klub:
“Saya punya banyak gelar bersama klub, tapi tak ada yang lebih baik daripada menang untuk Portugal. Ini air mata. Kewajiban sudah dilakukan dan kebahagiaan melimpah,” tegasnya .
Gol ke-138 Ronaldo di level internasional menjadi penyeimbang bagi Portugal di menit ke-61. Gol itu bukan hanya mengirim laga ke adu penalti, tapi juga menandai keagungan dari karir internasionalnya yang gemilang .
Meski sudah mencetak segudang penghargaan di level klub—lagi di Real Madrid, Manchester United, dan Al-Nassr—baginya, sorak sorai dan haru dari publik Portugal terasa berbeda.
“Saat berbicara tentang Portugal, ini selalu perasaan istimewa. Menjadi kapten generasi ini adalah sumber kebanggaan. Menjuarai gelar selalu puncak di tim nasional,” tambahnya.
Air mata Ronaldo kian terlontar usai final. Ia harus ditarik keluar karena cedera, menyisakan kepedihan sekaligus kebahagiaan atas apa yang dicapai.
Saat Spanyol sengaja gagal menjalankan adu penalti, neves dan rekan-rekan Ronaldo berhasil melaksanakan tugas mereka dengan sempurna .
Pelatih Portugal, Roberto Martínez, sekaligus menggambarkan kemenangan ini sebagai simbol kekompakan dan karakter mental tim.
“Kami tahu bagaimana bertahan saat terpukul… ini kemenangan hasil mental baja” ungkapnya.
Kini Portugal resmi mengukir sejarah: menjadi negara pertama yang menjuarai Nations League lebih dari sekali (2019 dan 2025)
Bagi Ronaldo pribadi, ini adalah gelar internasional ketiganya setelah Euro 2016 dan Nations League 2019.
Dengan emosi menggelegak, Ronaldo menyatakan tekadnya untuk terus mengenakan jersey Portugal, sembari membiarkan masa depan berjalan secara alami. Ia menolak mengatur masa pensiun dan lebih memilih menikmati momentum ini:
“Ini indah, untuk bangsa kami. Kita kecil, tetapi punya ambisi besar. Sekarang saatnya istirahat” .
Dari air mata di lapangan, Ronaldo membawa sinyal kuat, meski waktu terus berjalan, cintanya terhadap Portugal dan kepribadiannya sebagai pemimpin sejati tak lekang dimakan usia.
Editor: Abdul Hadi