Musik & Film

Video Klip Kenenth Trevi Angkat Keindahan Bukit Terbang di Malang

Keindahan Bukit Terbang di Desa Parang Tejo, Kabupaten Malang menjadi tema dalam video klip Kenenth Trevi berkolaborasi dengan Miben Voice dalam album terbaru Superkids Bukit Terbang.

Demikian disampaikan Rulli Aryanto, pemilik label musik Senada Digital, Rabu (17/4/2024).

Rulli mengaku mengangkat keindahan Bukit Terbang yang belum terekspos secara maksimal. Alamnya masih natural dengan dikelilingi kebun jeruk dan pohon pinus.

“Desa Parang Tejo punya potensi alam, kebun dan hasilnya, terutama jeruk. Anak-anaknya juga punya potensi luar biasa. Kerennya lagi, mereka dari berbagai macam agama, tapi mereka hidup rukun dan harmonis,” kata Rulli Aryanto.

Katanya, Desa Parang Tejo dihuni oleh penduduk yang ramah, alamnya sangat keren, ada air terjun yang lokasinya tidak jauh.

Sepuluh lagu pada album Superkids Bukit Terbang – Anti Bully syuting dilakukan di sana, videoklipnya sejak Jumat (12/4/2024) sudah tersedia di YouTube Channel Senada Digital. Trilogy AkustiKENN dari Kenneth Trevi yang akan dirilis, syuting videonya juga dibuat di sana.

Pada album Superkids Bukit Terbang – Anti Bully, Kenneth Trevi berkolaborasi dengan Ryu Aliester dan Miben Voice pada lagu berjudul Anti Bully.

Pada album tersebut juga terdapat lagu-lagu dari anak-anak Desa Parang Tejo dengan judul lagunya, yaitu Ian Husta (Aku bahagia), Fiza Nadin (Tetap Berdiri ), Ghea Felicia (Hari Yang Baru), Rendra Ramos (Jadilah Pemenang), Will Doy (Kuat Melaju), Melody Lovita (Kuatkan), Ibran Sopran (Nikmat Semua), Seyrl Guest (Pelangi di Pagi Hari), dan Key Serla (Senyumanmu).

Album Superkids Bukit Terbang musiknya diproduseri oleh Tixxy, aransemen musiknya oleh Andrea bersama Rulli Aryanto, mixing dan masteringnya dikerjakan oleh Ruangbermain Studio’s.

Lagu-lagu pada album tersebut ditulis oleh Rulli Aryanto, Tixxy, dan Tan Mehmed, D.O.P dan artwork-nya oleh Kunamkane, serta Yully dan Yuke Oktaf ikut dalam tim kreatifnya.

Melalui album Superkids Bukit Terbang – Anti Bully, Rulli Aryanto ingin menunjukkan pada masyarakat Indonesia bahwa anak-anak desa juga punya karya. Mereka juga punya kemampuan yang sama seperti teman-teman mereka di kota.

Serunya, Kenneth Trevi sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) juga ikut terlibat di album tersebut secara langsung, membuat lengkap untuk bersama menunjukkan ke semua orang untuk Stop Bully.

Rulli Aryanto berharap semakin banyak ke depannya anak-anak desa di seluruh Indonesia dan anak-anak berkebutuhan khusus yang bisa bergabung bersama Senada Digital untuk berkarya.

Yuly, ibu Kenneth Trevi mengatakan sangat senang dan bahagia karena Kenneth Trevi bisa diajak berkolaborasi dengan anak-anak Desa Parang Tejo.

Selain menambah pengalaman bermusik Kenneth Trevi, kolaborasi tersebut juga bisa menjadi wadah bagi Kenneth Trevi sebagai ABK untuk bisa belajar bersosialisasi dengan teman-teman barunya, bisa belajar berinteraksi dan banyak hal baik lain yang bisa didapatkan Kenneth Trevi.

“Aku dan Kenneth Trevi juga sangat bersyukur sekali bisa bertemu dan berkenalan dengan anak-anak Desa Parang Tejo, karena mereka benar-benar mempunyai empati yang sangat luar biasa besar dalam menerima Kenneth Trevi sebagai anak berkebutuhan khusus,” katanya.

Yuly berharap, dengan dirilisnya album lagu Superkids Bukit Terbang – Anti Bully semoga anak-anak Indonesia bisa selalu bersama-sama untuk tidak melakukan tindakan bully kepada siapapun.

Sementara itu, Yuke Oktaf sebagai pelatih vokal para penyanyi di album Superkids Bukit Terbang – Anti Bully mengatakan potensi anak-anak desa Parang Tejo sangat luar biasa, mulai dari saat ia melatih dasar vokal mereka.

Artikulasi vokal yang ia ajarkan, mereka praktekan saat membantu orang tua mereka memeras susu sapi peliharaannya sambil terus bernyanyi. Dengan bernyanyi, mereka sudah sangat berkurang untuk bermain gadget.

Yuke Oktaf juga mengatakan, Bukit Terbang adalah salah satu tempat pemandangan yang dulu sangat terkenal dan pernah membuat warganya bangga, karena mempunyai pemandangan bagus, dan air terjun Parang Tejo yang begitu indah dilihat dari ketinggian Bukit Terbang.

Masyarakat Desa Parang Tejo ingin wisatawan kembali ramai datang berkunjung untuk menikmati pemandangan dari Bukit Terbang. Namun, pandemi telah membuat pengunjungnya sepi, dan tak kunjung pulih hingga sekarang. (Muhammad Fadhli)

Editor Iman NR

Muhammad Fadhli

SELENGKAPNYA
Back to top button