News

4 Poin Kunci Merger Grab-GoTo Versi Rhenald Kasali

Pakar manajemen dan ekonomi Rhenald Kasali memberikan pandangannya terkait isu merger antara dua raksasa teknologi Indonesia, Grab dan GoTo.

Menurut Kasali, terdapat empat poin penting yang perlu diperhatikan terkait dampak merger ini terhadap lapangan kerja dan perekonomian nasional.

Peluang dan Tantangan Lapangan Kerja

Kasali menilai merger dapat membuka peluang efisiensi operasional yang berdampak pada pengurangan duplikasi layanan.

Namun, di sisi lain, hal ini berpotensi mengurangi kebutuhan tenaga kerja di beberapa bagian.

“Meski ada potensi pengurangan pekerjaan, merger juga membuka ruang inovasi dan perluasan layanan yang bisa menciptakan jenis pekerjaan baru,” ujarnya, dikutip dari kanal YouTube
Rhenald Kasali, Jumat (16/5/2025).

Pengaruh terhadap Persaingan Pasar

Menurut Kasali, penggabungan dua perusahaan besar ini dapat mengubah landscape kompetisi di sektor teknologi dan layanan digital.

Dia mengingatkan pentingnya pengawasan regulator untuk mencegah monopoli yang merugikan konsumen dan pelaku usaha kecil.

Kontribusi terhadap Ekonomi Digital Nasional

Merger Grab-GoTo dinilai Kasali dapat memperkuat ekosistem ekonomi digital Indonesia dengan mengintegrasikan berbagai layanan dari transportasi, pembayaran digital, hingga e-commerce.

“Sinergi ini bisa mempercepat inklusi digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi,” jelasnya.

Implikasi Regulasi dan Kebijakan

Kasali menekankan bahwa pemerintah harus merumuskan kebijakan yang seimbang, menjaga kompetisi sehat sekaligus mendukung pengembangan inovasi.

Dia mengingatkan perlunya transparansi dan dialog antara pelaku industri dan regulator agar merger berjalan optimal tanpa menimbulkan dampak negatif.

    Isu merger Grab-GoTo masih menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan, termasuk pemerintah, pelaku bisnis, dan konsumen.

    Rhenald Kasali mengajak semua pihak untuk melihat peluang dan risiko secara objektif agar keputusan yang diambil mendukung kemajuan ekonomi nasional.

    Editor: Abdul Hadi

    Abdul Hadi

    Back to top button