Walikota Serang Ancam Sanksi Berat Jika Ada Perpeloncoan di Sekolah
Walikota Serang, Syafrudin mengancam akan memberi sanksi berat kepada kepala sekolah jika terjadi pereloncoan saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di Kota Serang.
“Apabila terjadi perpeloncoan atau kekerasan fisik kepada siswa baru, maka Kepala Sekolah yang akan bertanggung jawab terlebih dahulu,” tegas Walikota saat ditemui seusai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke SMP Negeri 1 Kota Serang, Selasa (16/7/2019).
Syafrudin mengatakan, sangsi yang akan diberikan itu berupa pemecatan atau pengembalian jabatan dari Kepala Sekolah menjadi guru biasa. Dia menegaskan, pihak sekolah harus di Kota Serang harus menjamin tidak ada lagi perpeloncoan ataupun kekerasan fisik kepada peserta didik baru.
“Saya menghimbau kepada pihak Sekolah baik SD maupun SMP yang sedang melaksanakan MPLS. Agar melaksanakan dengan baik dan sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku,” ujarnya.
Baca:
- Walikota Tangerang Targetkan Tidak Ada Anak Putus Sekolah
- Kasubag TU KCD Didemo Soal Intervensi ke Sekolah, Gubernur: Itu Hanya Isu
- Tahun Ini, Pemprov Banten Belum Siap Terapkan Sertifikat Calon Kepala Sekolah
Sidak SMPN 1
Syafrudin mengaku, hasil pantauan Sidak di SMP Negeri 1 Kota Serang tidak ada perpeloncoan ataupun pelanggaran secara fisik dalam penerimaan siswa baru. Walikota membeberkan, sidak tersebut akan dilakukan pula ke sekolah yang lain. Namun demikian, tidak disebutkan sekolah mana yang menjadi target selanjutnya.
“Alhamdulillah semua siswa baru semuanya dalam keadaan sehat, dan MPLS berjalam dengan lancar.
Sementara Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Serang, Muhamad Syukur mengatakan, di Sekolahnya itu saat ini jumlah peserta didik mencapai 288 orang. Dalam MPLS bagi siswa, pihaknya membuat suasana yang menyenangkan, dan nyaman bagi siswa baru.
“Mereka tamu bagi kita, sehingga harus diciptakan suasana yang nyaman menghadapi suasana belajar yang dimulai hari kamis,” katanya.
Dia menuturkan, dalam proses MPLS melalui Wakasek Kesiswaan, dan Pembina OSIS telah menekankan untuk tidak sampai terjadi perpeloncoan baik fisik maupun mental. Sementara untuk sangsi yang akan diberikan Walikota, Muhamad mengaku siap menerima. Hal itu dikarenakan sudah menjadi tanggunjawab sebagai seorang Kepala Sekolah.
“Jadi apapun yang terjadi di SMPN 1 Kota Serang merupakan tanggungjawab saya, dan epek yang dilakukan di lapangan saya siap menerima. Apalagi kita (SMPN 1 Kota Serang-Red) sekolah rujukan pendidikan berkarakter, insya Allah di SMPN 1 Kota Serang clear gak ada yang seperti itu,” ungkapnya.
Muhamad menerangkan, massa pengenalan lingkungan sekolah dilaksanalan selama tiga hari, akan tetapi untuk hari Kamis akan dilakukan pengenalan ekstrakulikuler. “Jadi selama seminggu ini full, tapi kalau untuk MPLS-nya iti cuman tiga hari,” uajrnya. (Sofi Mahalali)