Sebanyak 35.000 pencari kerja “berburu” 7.500 lowongan kerja yang digelar di acara Job Fair di Alun-alun Barat, Kota Serang, Selasa (23/7/2019). Suasana saling desakan, antrean panjang dan berjubel mewarnai Job Fair yang dibuka Walikota Serang, Syafrudin.
Para pencari kerja itu ternyata bukan hanya dari Kota Serang. Tercatat mereka berasal dari Kabupaten Lebak, Pandeglang, Kota Cilegon, Kabupaten Serang dan daerah lainnya. Mereka mengadu nasib untuk meraih pekerjaan di acara tersebut.
Kericuhan sempat terjadi saat dilakukan pendaftaran ulang di pintu masuk antrean. Mereka berdesakan karena khawatir tidak bisa daftar ulang lowongan pekerjaan yang dibidiknya.
Riska (23), pencari asal Kabupaten Pandeglang menilai, panitia penyelenggara Job Fair Kota Serang kurang efektif dalam mengatur antrean. Selain itu panitia juga dinilai tidak konsisten dalam dalam mengatur waktu penyelenggaraan, menyebabkan para pencari kerja harus dibuat menunggu terlalu lama.
“Kedepannya Pemerintah dapat memberikan fasilitas yang lebih nyaman bagi para pelamar pekerjaan,” katanya.
Kadisnakertrans Kota Serang, Ahmad Benbela mengatakan, kejadian tersebut berawal dari ketidak tahuan para pencari kerja yang tidak mengetahui antrean perempuan dan antrean lelaki dipisah atau dibedakan jalurnya. “Sehingga terjadi kericuhan. Kalau sudah dipisah kan tidak. Kalau ada yang pingsan wajar, kan pelamarnya ribuan,” ujarnya.
Baca:
- Ombudsman: Disnakertrans Banten Abaikan Pengaduan Soal Tenaga Kerja
- Satgas Saber Pungli Tangkap Dua Calo Tenaga Kerja di Serang Timur
- Gubernur: Masalah Ketenagakerjaan Adalah Tantangan Banten Saat Ini
50 Persen Pengangguran
Dalam acara Job Fair, Walikota Serang, Syafrudin mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Serang ke 12. Pihaknya menagetkan 50 persen dari angka pengangguran di Kota Serang akan terserap untuk bekerja di perusahaan. sementar untuk 50 persen lagi akan diberikan kesempatannya bagi Jobseeker dari luar daerah.
Syafrudin mengharapkan, Job Fair dapat menekan angka pengangguran di Kota Serang yang pada 2019 tercatat sebanyak 6.500 orang. Syafrudin mengaku, antara kebutuhan dan jumlah peluang pekerja pada Job Fair ini belum signifikan atau belum dapat memenuhi ketercukupan peluang bagi warga Kota erang untuk terserap bekerja di perusahaan.
“Kita mempertemukan pihak perusahaan dengan warga Kota serang agar bisa mendapat pekerjaan. Mudah-mudahan akan dapat menekan angka pengangguran. Sebenarnya belum signifikan antara lowongan pekerjaan dengan kebutuhan pekerja,” kata syafrudin dalam acara Job Fair.
Syafrudin menuturkan, para pencari kerja di Kota Serang didominasi oleh generasi muda. Untuk itu ia berharap, generasi muda Kota Serang dapat mandiri dalam bekerja, serta tidak bergantung untuk dapat bekerja di perusahaan saja. Akan tetapi dapat pula membuka peluang pekerjaan dengan membentuk Usaha Mikro Kecil menengah (UMKM), ekonomi kreatif dan lainnya.
Sementara Kepala dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi (Kadisnaker Trans) Kota serang, Ahmad Benbela mengatakan, Job Fair merupakan salah satu strategi dalam mempermudan para pencari kerja, dan membantu pihak perusahaan mengetahui kesiapan dari para pencari kerja.
Tak jauh berbeda, Benbela berharap, para pencari kerja saat ini harus sudah memiliki jiwa berwirausaha. Sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan orang lain. “Harapannya dalam pertemuan ini, akan terjadi ijab kabul. Sehingga angka pengangguran akan berkurang,” ujarnya.
Benbela menyebutkan, perusahaan yang mengkuti Job Fair tersebut sebanyak 37 perusahaan. Perusahaan itu tidak hanya yang berada di Kota erang, tetapi ada pula yang datang dari luar daerah. Ia mengaku, kegiatan tersebut bukan hanya sekedar seremonial semata. Akan tetapi akan ada prograes yakni laporan penerimaan pencari pekerjaan dari pihak perusahaan. (Sofi Mahalali)