Kesehatan

Walikota Serang Sediakan Klinik Khusus Atasi Stunting dan Gizi Buruk

Klinik khusus disiapkan Walikota Serang, Syafrudin untuk mengatasi persoalan stunting dan gizi buruk di Ibukota Provinsi Banten. Demikian dikatakannya usai peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 di Gedung Gelanggang Remaja (GGR) Kota Serang, Jumat (15/11/2019).

Tetapi, Walikota Serang tidak menyebutkan secara spesifik klinik khusus seperti apa dan berlokasi dimana untuk mengatasi stunting dan gizi buruk. Sebab penderita stunting di Kota Serang tercatat 2.934 anak dan 86 gizi buruk, sesuai dengan data bulan Mei 2019.

Meski tidak menyebutkan secara spesifik klinik dan lokasinya, Syafrudin menginginkan pelayanan terhadap anak yang mengalami penyakit tersebut ditingkatkan. Pelayanan itu antara lain dalam bentuk pemberian makanan bergizi dan pemeriksaan yang rutin terhadap penderita stunting dan gizi buruk.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, M Ikbal tidak merinci angka pasti penderita stunting dan gizi buruk di Kota Serang. Dia hanya mengemukakan dalam bentuk persentase, yaitu penderita stunting sebanyak 5,45 persen dan gizi buruk 0,13 persen. Tidak dijelaskan juga, persentase itu dari jumlah anak berapa besar.

Baca:

Hulu ke Hilir?

“Masalah gizi buruk ini merupakan masalah dari hulu ke hilir,” katanya, tanpa menjelaskan apa yang dimaksudkan dari hulu ke hilir tersebut.

Diketahui dalam acara tersebut, dilakukan pula acara senam bersama, pemeriksaan kesehatan dan makan buah bersama.

Dalam acara itu, Walikota Serang Syafrudin juga biccara soal target Kota Serang terbebas dari buang air besar (BAB) sembarangan pada tahun 2023. “Harapan kami di HKN ke-55 ini Kota Serang saya berharap di Kota Serang ini terbebas dari BAB sembarangan, karena di Kota Serang ini memang masih ada yang BAB sembarangan,” katanya.

“Itu ada di Desa Bendung masih yang BAB sembarangan, ini juga merupakan program proritas dari Pemkot Serang dan Dinkes untuk bisa dibuatkan MCK sehingga kedepan bebas BAB sembarangan,” tambahnya.

Syafrudin menargetkan, kedepan pihaknya mencanangkan dana kelurahan dipergunakan untuk pembangunan MCK dimasing-masing lingkungan. “Kita juga akan berikan 5 persen dari APBD kemudian dana kelurahan kita tekankan dana desa ini bisa dibuatkan MCK umum dimasing-masing Lingkungan,” ungkapnya. (Sofi Mahalali)

Iman NR

Back to top button