Tri Nurtopo: Sitem Persinyalan Untuk Tingkatkan Frekuensi Perjalanan KRL Rangkas – Merak
Kementerian Perhubungan RI dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten meningkatkan sistem persinyalan guna menambah frekuensi perjalanan KRL atau kereta rel listrik di lintasan Rangkasbitung–Merak sehingga mempercepat dan memperbanyak layanan transportasi di wilayah itu.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Banten Tri Nurtopo menjelaskan peningkatan tersebut bukan berupa penambahan jalur, melainkan optimalisasi sistem perjalanan agar frekuensi perjalanan KRL bisa lebih rapat dan banyak.
“Kalau jalur sih tidak, bukan penambahan jalur, tapi peningkatan sistem perjalanan atau tripnya. Jadi nanti jumlah perjalanan KRL akan bertambah,” ujar Tri Nurtopo di Kota Serang, Selasa (21/10).
Ia menuturkan frekuensi perjalanan KRL saat ini mencapai satu kereta setiap 10 menit, namun ke depan ditingkatkan menjadi 4–5 menit sekali. “Kalau sudah 4–5 menit, otomatis jumlah perjalanan akan lebih banyak,” katanya.
Selain peningkatan sinyal, pemerintah juga menyiapkan pembangunan stasiun baru di wilayah Jatake, yang disebut sudah hampir siap beroperasi, serta tambahan satu stasiun di Parung Panjang, Jawa Barat.
“Dengan penambahan stasiun dan sinyal ini, diharapkan KRL bisa berhenti lebih cepat dan menambah efisiensi perjalanan,” jelasnya.
Kadishub menambahkan proyek peningkatan sinyal akan mulai dikerjakan pada 2026, diawali dengan pembangunan infrastruktur dasar sebelum sistem digital dijalankan sepenuhnya.
“Informasinya tahun depan proyeknya akan dimulai. Jadi tahapannya pembangunan infrastruktur sinyal dulu, baru nanti sistemnya berjalan penuh,” ujarnya.
Ia menegaskan peningkatan sinyal juga menjadi bagian dari kajian elektrifikasi jalur KRL hingga Merak yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Kita masih punya kewajiban melakukan kajian elektrifikasi sampai ke Merak.
Di RPJMN disebutkan sebagai double track, tapi belum termasuk elektrifikasi. Kajian akan dilakukan 2026 sebagai dasar pelaksanaan berikutnya,” katanya.
Menurut dia, langkah ini akan memperkuat konektivitas antardaerah di Banten sekaligus meningkatkan kenyamanan penumpang KRL yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun.
Sebelumnya, Gubernur Banten Andra Soni mendukung penuh reaktivasi rel KA atau kereta api Rangkasbitung – Pandeglang yang ditargetkan memasuki tahap konstruksi pada tahun 2027 (Baca: Gubernur Banten Dukung Penuh Reaktivasi Rel KA Rangkasbitung – Pandeglang).
Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan memulai tahapan sosialisasi, sterilisasi jalur dan kajian teknis pada tahun 2026 sebagai bagian dari persiapan proyek tersebut.
“Kehadiran saya di sini adalah untuk menindaklanjuti elektrifikasi jalur Rangkasbitung – Merak dan reaktivasi jalur Rangkasbitung–Pandeglang,” ujar Andra Soni usai menghadiri Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Rencana Kerja Sama Elektrifikasi Jalur Kereta Api di Jakarta Railway Center, Jalan Ir Juanda 1B No. 8, Gambir, Jakarta, Senin (20/10/2025). (Pewarta : Devi Nindy Sari Ramadhan – LKBN Antara dan Dok MediaBanten.Com)











