Wisata

Pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata Pandeglang Untuk Tingkatkan Pendapatan

Kabupaten Pandeglang dinggap sebagai surga wisatawan. Semua jenis destinasi wisata, terutama alam, begitu lengkap dimiliki Kabupaten Pandeglang mulai dari pantai, gunung, wisata air lainnya, hingga wisata religi.

Namun, semua potensi tersebut, dianggap banyak kalangan belum memberikan kontribusi besar, baik bagi pendapatan asli daerah (PAD) maupun peningkatan ekonomi masyarakat.

Menurut Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (PSDP & Ekraf), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang, Mia Maulani Rizki diperlukan pengetahuan dalam tata kelola destinasi wisata. Selain itu, kolaborasi dengan semua stakeholder pariwisata, juga harus diperbuat sehingga terjadi kesepahaman dan saling menguntungkan.

“Pelatihan tata kelola destinasi wisata ini kami lakukan, untuk memberikan pengetahuan tambahan bagi pelaku wisata agar semakin berdaya,'”ujar Mia disela-sela Pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata yang digelar di Arrival Umang Island, Kamis (18/12/2025).

Di tempat yang sama, Kepala Disparbud Pandeglang, Rahmat Zultika mengatakan, sebanyak 50 peserta mengikuti pelatihan. Mereka merupakan pengelola destinasi wisata, pengelola desa wisata, kelompok sadar wisata (pokdarwis), komunitas kepariwisataan dan penggiat ekonomi kreatif (ekraf).

“Perkembangan zaman dan teknologi yang terus tumbuh, tentu harus diimbangi dengan penambahan pengetahuan pelaku pariwisata. Sehingga mereka dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki menjadi pendapatan, ” harapnya.

Sementara Anggota Komisi IV DPRD Pandeglang, Uus Usamah A.R, mengungkapkan, secara aset, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang, hanya memiliki 2 destinasi, yakni Cisolong dan Cikoromy. Sehingga fokus pemerintah harus pada pembinaan dan pengembangan sumberdaya pariwisata.

“Saya berharap, tahun depan pemkab, khususnya Disparbud, lebih intens sehingga berdampak pada peningkatan kapasitas pelaku wisata, yang akhirnya meningkatkan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

Salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut, Nana S. Amdan memaparkan, setiap tahun, terutama jelang libur Natal dan tahun baru (Nataru), kerap muncul informasi cuaca yang membuat kawatir pengelola destinasi wisata dan wisatawan.

“Literasi media, literasi digital serta penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara bijak, akan meningkatkan kunjungan wisatawan. Informasi yang lengkap dan benar, akan mudah dicerna masyarakat,” kata akademisi dan praktisi komunikasi itu. (Sutisna)

Iman NR

Back to top button