Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Tangerang melihat peluang atau angin segar bagi dunia usaha setelah pemerintah menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 2-4 di Jawa dan Bali. Apalagi, Kota Tangerang kini masuk level 3 dan mulai dilonggarkan dalam pembatasan kegiatan masyarakat.
Sekretaris Himpi Kota Tangerang, Faridal Arkam menjelaskan saat ini sejumlah pelaku usaha yang terhimpun di Himpi Kota Tangerang mengaku sudah mengalami peningkatan pendapatan meskipun belum signifikan.
“Alhamdulillah dari obrolan dengan teman teman saat ini sudah ada peningkatan pendapatan jika dibandingkan dengan PPKM sebelumnya,”ujarnya ditemui di sela acara vaksinasi Hipmi di Golf Modernland, Sabtu (11/9).
Menurut Faridal, kondisi membaik ini belum sepenuhnya normal seperti sediakala tapi sudah menjadi angin segar bagi dunia usaha. Setidaknya, biaya operasional pelaku usaha bisa tertutupi dan usaha terus berputar. Pandemi yang cukup lama membuat kerepotan pengusaha ini disiasati dengan pemulihan secara bertahap.
“Harapannya tentu pandemi ini bisa segera berakhir dan geliat ekonomi pelaku usaha bisa meningkat,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangerang, Oman Djumansyah menambahkan, geliat ekonomi sudah mulai dirasa mengalami tren kenaikan meskipun diakui belum sesuai harapan.
Di satu sisi, dampak pandemi yang sangat berat membuat pemulihan yang harus dilakukan para pelaku usaha tidak bisa secara cepat dilakukan.
Oman mengungkapkan, bahwa kontribusi pariwisata untuk pendapat daerah 2019 yang tercatat di 2020 mencapai Rp385 miliar, namun untuk di tahun ini bisa dipastikan merosot tajam.
“Pasti merosot, karena hunian hotel hanya terisi 10 persen. Sempat banyak hotel yang tutup, karena pilihannya mereka tutup sementara atau beroperasi tanpa pendapatan, banyak waktu itu terjadi pengurangan karyawan,”tandasnya. (Reporter: Eky Fajrin / Editor: IN Rosyadi)
