Kuliner

Ini Kiat Kopi Dari Hati Bertahan dari Badai Pandemi Covid 19

Di tengah pandemi Covid 19, Kopi Dari Hati, sebuah brand yang tumbuh di Kota Serang malah mengembangkan sayapnya di Ciceri dan Kelapa Dua, Kota Serang. Prinsip dasar dari pengelolaannya adalah menanamkan kebersamaan dan saling berpegang tangan antar satu dengan yang lain dalam sebuah tim.

“Kalau naik, kita harus naik bareng. Kalau turun, ya kita turun bareng. Satu sama lain saling berpegangan tangan dalam menghadapi pandemi yang belum diketahui kapan selesainya,” kata Dwi Octavia Anjani, wanita yang dipercaya menjadi Manajer Outlet brand Kopi Dari Hati saat berbicara pada Kanal BantenPodcast dengan host, Beni Hendriana di Youtube yang dikutip MediaBanten.Com, Minggu (12/9/2021).

Dwi Octavia Anjani mengaku bergabung dengan Kopi Dari Hati sejak Desember 2020. “Sebelum bergabung, saya sudah pertimbangkan betul kemungkinan-kemungkinan bisnis di tengah pandemi sekarang. Saya optimis bisa growing,” ujarnya,

Wanita muda ini berani mengambil tantangan menjadi Manajer Outlet, karena orang-orang mulai merasa boring atau bosan dengan situasi pandemi. Ini merupakan peluang. Maka dia pun mulai memasarkan dengan cara online melalui media sosial.

Karena peraturan, Kopi Dari Hati pun tidak boleh menerima pengunjung, hanya boleh menerima pesanan atau take away. “Situasi ini cukup membuat drop. Akhirnya, PPKM pun sudah mulai dilonggarkan, kami mulai menerima pengunjung, meskipun hanya boleh 50 persen dari kapasitas. Nah, ini mulai terlihat growing lah,” ujarnya

Dwi mengaku, pemasaran tidak bisa juga mengandalkan jejaring di internet. Karena itu, perlu inovasi dalam berbagai hal, termasuk menyajikan menu-menu baru yang menarik dan sedang trending, terutama di kalangan anak muda. “Setiap outlet punya ciri khas, itu yang menjadi kekuatan,” katanya.

Misalnya Outlet Kopi Dari Hati di Ciceri lebih fokus pada makanan berat seperti nasi, pasta, mie, ayam dan masakan-masakan lainnya, termasuk Spagheti bertabur lada hitam yang menjadi andalan menu, Chiken Swing dan sebagainya. Di Ciceri memang sering orang-orang kantor, para pebisnis dan sejenis datang untuk makan siang, sambil melakukan pertemuan di antara mereka.

“Di outlet Ciceri, kami menyediakan ruangan meeting yang harganya sangat murah, hanya Rp50.000 per jam dengan fasilitas yang memadai, termasuk mushola dan toilet di dalamnya. Itu hanya ruangannya saja. Tentu kami minta tidak boleh bawa makanan dari luar, ya pesan makanan di kami,” ujarnya.

Sedangkan outlet di Kelapa Dua lebih fokus pada berbagai jenis kopi dan makanan ringan. Outlet ini menyasar anak-anak muda yang ngtrend dengan hal-hal baru dalam makanan dan minuman ringan.

“Kopi yang lagi favorit sekarang ini kopi susu dengan gula aren. Di menu kami disebut kopi susu saja,” ujarnya. (Reporter / Editor: IN Rosyadi)

Lebih lengkap silakan tonton di Kanal BantenPodcast di Yotube. Jangan lupa like dan subscrieb.

Iman NR

Back to top button