Walikota Serang Sesalkan Gubernur Banten Tak Tengok Korban Banjir
Walikota Serang, Syafrudin menyesalkan Gubernur Banten, Wahidin Halim tidak menegok korban banjir di Kota Serang.
Keluhan ini disampaikan pada saat menghadiri acara Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) Banten di Hotel Horison Ultima Ratu, Kota Serang (7/3/2022).
Orang nomor satu di Kota Serang ini mengaku tidak mengetahui kendala apa yang menyebabkan Gubernur Banten belum menengok warganya yang menjadi korban banjir.
“Engga Tahu” ucap Syafrudin saat ditanya apakah mengetahui alasan gubernur beluk sempat menengok.
Syafrudin pun mengaku menyesalkan sikap Gubernur Banten.”Iya menyesalkan,” ungkapnya sambil memasuki mobil.
Sbelumnya, Walikota Serang, Syafrudin mengumumkan, banjir Kota Serang yang terjadi, Selasa (1/3/2022) mengakibatkan 3.500 orang mengungsi dan lima orang meninggal dunia (Baca: Banjir Kota Serang: Lima Meninggal dan 3.500 Orang Mengungsi).
“Jumlahnya ada 43 lokasi. Yang terdampak banjir ada 1.500 Kepala Keluarga (KK), 3.500 orang mengungsi dan 5 orang meninggal,” ucap Syafrudin.
Syafrudin menjelaskan, lima orang meninggal dunia tersebut 3 orang merupakan anak-anak yang terseret arus. “Jadi 5 orang meninggal, 3 hanyut anak-anak, 1 kesetrum dan 1 lagi terkena longsor,” jelasnya.
Dia menceritakan ketika meninjau lokasi banjir Kota Serang, bahkan ada keluarga yang terisolir di atas genting.
“Di Kasemen itu jam 2 ada yang masih di atas genteng. Tapi setelah dievakuasi jam 4 sudah bisa turun,” ujarnya.
Syafrudin mengaku, banjir sebesar ini baru pertama kali terjadi di Kota Serang, paling biasanya di beberapa titik saja dan itu tidak tinggi kedalamannya.
“Januari saja pas hujan gede paling genangannya 60 Cm, tapi ini pertama kali hampir semua kecamatan terdampak,” katanya.
Syafrudin menambahkan, penyebab terjadinya banjir tersebut pertama, karena curah hujan tinggi, yakni hujan dari jam 10 malam sampai jam 10 siang.
“Selain itu, Kali Cibanten mengalami pendangkalan . Cibanten meruoakan tanggung jawab Satker C3. Saya sudah beberapa kali mengusulkan untuk dinormalisasi tapi sampai sekarang belum ada,” katanya. (Reporter: Hendra Hermawan / Editor: Iman NR)