Al Muktabar: Harga Komoditas Pangan di Pasar Rau Dinilai Stabil
Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Induk Rau, Kota Serang dinilai stabil. Bahkan harga beberapa komoditi pangan turun atau di bawah harga eceran tertinggi (HET).
“Alhamdulillah minyak goreng curah juga di harga Rp12-13 ribu atau di bawah HET, jadi ini semakin membaik,” ungkap Al Muktabar seusai mendampingi Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan saat meninjau beberapa harga barang pokok yang ada di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Kamis (28/7/2022).
Menurutnya, ketersediaan pasokan bahan pokok saat ini masih relatif terkendali. Itu terbukti dengan beberapa harga komoditi pangan yang stabil, bahkan cenderung menurun.
Kata Al Muktabar, saat ini Pemprov Banten terus berusaha untuk dapat menjaga kestabilan harga komoditas pangan.
“Pada dasarnya mekanisme pasar itu supply and demand yang mengatur, dan bila ada hal-hal yang sangat ekstrem atau kenaikan yang luar biasa, maka Pemerintah bisa melakukan operasi pasar,” katanya.
Al Muktabar juga mengungkapkan saat ini pemerintah sedang berkonsentrasi dalam pemantauan harga komoditi minyak goreng, terutama minyak goreng curah.
“Yang kami pantau sekarang itu minyak curah. Harganya cenderung turun. HET-nya itu Rp14.000, dan tadi di pasar ada yang menjual Rp12.000 – Rp13.000. Jadi mekanisme pasar berjalan dengan baik,” tuturnya.
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menyampaikan beberapa harga komoditi pangan di Pasar Rau mengalami penurunan, dia ntaranya Cabai yang sebelumnya mencapai Rp120.000 / Kg turun menjadi Rp70.000 per Kg.
Kemudian daging ayam beberapa waktu lalu sempat mencapai Rp50.000 turun menjadi Rp35 ribu per kilogram.
“Tadi bawang merah sudah Rp40.000, harga beras stabil, dan harga daging juga stabil. Kami syukuri harga-harga sekarang turun,” ujarnya
Zulkifli Hasan mengatakan ketersediaan bahan pokok saat ini relatif aman, lantaran beberapa harga komoditi mengalami penurunan, dan daya beli masyarakat di Pasar Rau sendiri cukup tinggi.
“Kalau pasokan tidak cukup pasti harganya naik, jadi pasokan nampaknya berlebihan sekarang,” katanya. (Biro Adpim Banten / Editor: Iman NR)