Keuangan

Realisasi PBB Rendah, Camat Kasemen Dikalungi Sorban Hitam

Walikota Serang, Syafrudin memberikan sorban hitam kepada Camat Kasemen, Ahmad Nuri karena rendahnya realisasi PBB – P2 atau pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan dibandingkan dengan kecamatan lainnya.

Selain Kecamatan Kasemen, pencapaian PBB paling buruk disusul dengan Kecamatan Taktakan, Cipocok Jaya.

Ahmad Nuri, Camat Kesemen membenarkan pengalungan sorban hitam yang menandakan buruknya pencapaian realisasi PBB itu. “Saya malu. Tapi ini menjadi motivasi kami untuk menjadi lebih baik ke depannya,” kata Ahmad Nuri, Camat Kasemen kepada MediaBanten.Com, Kamis (1/9/2022).

Ahmad Nuri membenarkan, pihaknya kesulitan menagih PBB – P2 karena banyak obyek PBB yang ternyata pemiliknya berada di luar Kota Serang.

“Kami kesulitan mencari alamat atau tempat tinggal pemilik obyek pajak tersebut. Kalau yang tinggal di Kota Serang, ya sudah mencapai 50 persen. Kami harus berkerja lebih keras lagi dan total,” katanya.

Di antara kerja total yang dimaksudkan adalah menggalakan RT dan RW untuk intens melakukan sosialiasi dan penagihan kepada wajib pajak.

Jangan sampai saya dikalungi sorban hitam lagi. Malu saya. Dan saya harapkan dan mengimbau membayar pajak, untuk pembangunan kecamatan Kasemen agar lebih baik lagi,” tutupnya.

Saat ini, nilai capaian realisasi (PBB-P2) meningkat antara lain Kecamatan Walantaka yang memperoleh peringkat pertama dengan pokok ketetapan Rp1.371.205.488 dengan realisasi Rp552.261.243 atau 40,3%. Sisa pokok ketetapannya mencapai Rp818.944.245 atau 59,7%.

Kecamatan Serang memperoleh peringkat kedua dengan pokok letetapan Rp4.331.312.597 dengan realisasi Rp1.470.236.889 atau 33,9%. Sisa pokok letetapannya mencapai Rp2.861.075.708 atau 66,1%.

Kecamatan Curug memperoleh peringkat ketiga dengan pokok ketetapan Rp1.040.892.692 dengan realisasi Rp327.934.385 atau 31,5%. Sisa pokok letetapannya Rp712.958.307 atau 68,5%. (Aden Hasanudin / Editor: Iman NR)

Aden Hasanudin

Back to top button