UMKM Peserta Gelar Produk di MTQ Keluhkan Sepi Pengunjung
Sejumlah usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ikut menggelar produknya di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-15 di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (K3B), Curug, Kota Serang mengeluh sepinya pembeli.
Yahya Suhandar, UMKM Berkah dari Pandeglang meminta agar pelaksanaan MTQ juga memperhatikan lokasi yang strategis, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat yang ingin menyaksikan MTQ, sekaligus bisa berbelanja di stand UMKM. “Pengunjungnya tidak ada Pak, sepi,” ujarnya kepada MediaBanten.Com, Rabu (18/4/2018)/
Yahya Suhandar mengatakan, dalam gelar produk UMKM pada MTQ ini menjual makanan ringan, madu, gula aren dalam berbagai varian, kain batik, busana batik dan lainnya. “Kita menjual berbagai macam produk dari kabupaten atau kota yang ada di provinsi Banten. Ada 3 jenis produk yang biasa pengunjung beli dalam gelar produk ini. Yakni mulai dari produk siap saji, makanan ringan, busana, kerajinan, ataupun minuman,” katanya.
Yahya membeberkan, harga dari produk yang dipasarkan relatif terjangkau. Mulai dari Rp15 ribu sampai dengan Rp100 ribu. Tidak hanya itu dalam mengembangkan usahanya, Yahya mengaku telah melakukan banyak inovasi agar produknya dapat bersaing di pasaran.
Baca: Gubernur dan Wakil Buka Perhelatan MTQ Tingkat Provinsi di Serang
Di sisi lain, Yahya mengaku. Dalam gelar produk yang diwakili oleh UMKM pada perhelatan MTQ yang dilaksanakan di KP3B, ia menilai lokasinya kurang tepat apabila digunakan untuk pameran produk. Hal tersebut dikarenakan minimnya pengunjung yang hadir. “Tetapi tetap kehadiran kami di sini merasa terbantu karena sebagai ajang promosi, bukan untuk mengejar omzet penjualan,” katanya.
Yahya berharap, kedepan apabila UMKM akan dilibatkan kembali pada perhelatan MTQ tingkat Provinsi agar dipertimbangkan mengenai lokasinya. Dia menilai, penyelenggaraan di kawasan perkantoran kurang tepat, karena jauh dari pemukiman warga. “Kalau di tempatkan di kawasan perkantoran seperti ini kan, pengunjung juga minim. Tapi setidaknya, kalau ditempatkan di lokasi yang dekat dengan pemukiman warga. Tentunya akan mengundang pengunjung dan investor,” jelasnya.
Selain itu, dia juga menghimbau kepada sesama pelaku UMKM agar dalam menciptakan produknya dapat dikembangkan dengan inovasi baru, baik dari kemasan, ataupun inofasi baru dari produk yang selama ini dijual. “Bagi para pelaku UMKM sendiri, juga harus sering mengikuti pelatihan yang biasa diadakan oleh pemerintah agar dapat mengembangkan UMKM-nya,” katanya. (Sofi Mahalali)