Disetujui Zainudin Mundur, Jokowi Tunjuk Menko PMK Jadi Plt Menpora
Presiden Joko Widodo telah menyetujui pengunduran diri Zainudin Amali sebagai menteri pemuda dan olahraga (Menpora) dan menunjuk sementara Menko PMK, Muhadjir Effendy sebagai pelaksana tugas (Plt) Menpora.
Kepastian tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam keterangannya kepada awak media usai meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Senin (13/3/2023).
“Menpora tadi pagi sudah bertemu saya, surat pengunduran dirinya sudah disampaikan di Setneg dan tadi saya sudah menyetujui,” ujar Presiden Jokowi seperti dilansir laman Presiden RI, dikutip MediaBanten.Com.
Adapun terkait penggantinya pada jabatan Menpora, Presiden Jokowi mengatakan akan segera memutuskannya.
Untuk saat ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy akan bertindak selaku pelaksana tugas atau Plt Menpora.
“Penggantinya ditunggu saja, nanti segera kita putuskan. Tapi sekarang sudah di-Plt-kan, Plt-nya Pak Menko PMK ya,” tandasnya.
Sebelumnya, Zainudin Amali, politisi Partai Golkar menyerahkan surat pengunduran dirinya dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) secara resmi kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pada Kamis, 9 Maret 2023.
Ia tak bisa menyerahkan langsung kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi karena sedang kunjungan kerja keluar kota.
Amali menegaskan dirinya lebih memilih fokus mengurus sepak bola setelah ditetapkan sebagai Wakil Ketua Umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa PSSI pada 16 Februari lalu. Hal itu juga sudah disampaikannya kepada Presiden Jokowi.
Setelah mengajukan penguduran diri secara resmi, Amali menyampaikan harapannya Menpora baru yang menggantikannya akan melanjutkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Khususnya di bidang olahraga kita punya Perpres No 86/2021 dan Undang-undang Keolahragaan, itu yang harus segera didorong, misalnya undang-undang perlu turunannya, PP (Peraturan Pemerintah) dan sebagainya itu harus,” kata Amali di gedung Kemensesneg Jakarta.
“Kemudian, untuk Desain Besar Olahraga Nasional karena ini sudah jalan, harus didorong, dipicu lagi untuk implementasinya karena dari awal kita sepakat ini tidak sekadar peraturan presiden di atas kertas, tapi harus bisa diimplementasikan. Makanya ketuanya Pak Wapres langsung, anggotanya menteri-menteri, di provinsi ada gubernur kemudian bupati walikota, itu saja yang dikerjakan,” ujarnya melanjutkan.
Dalam kesempatan itu, Amali mengingatkan bahwa Indonesia akan menghadapi sejumlah kejuaraan multievent, yakni SEA Games 2023 di Kamboja, Asian Games 2023 di Cina, dan Olimpiade 2024 di Prancis yang kualifikasinya mulai dilakukan tahun ini.
“Pekerjaan-pekerjaan ini sedang dikerjakan. Kami sudah rapat dengan tim review, kemungkinan kita akan kehilangan banyak medali karena banyak cabang olahraga saat kita menjadi juara umum di (SEA Games) Vietnam lalu tidak dimainkan (tahun ini), maka harus dicari penggantinya,” kata Amali. (INR)
Editor Iman NR