Makin Panas, Hacker Rusia dan Hamas Serang Israel
Konflik antara Israel dan Palestina tidak hanya secara fisik, tetapi sudah melebar ke dunia siber. Baru ini dilaporkan kelompok hacker, termasuk beberapa yang terkait dengan Rusia telah menyerang situs pemerintah dan media Israel.
Kelompok hacker itu dilaporkan bekerjasama dengan militer Palestina Hamas yang melancarkan serangkaian serangan mematikan di negara itu pada akhir pekan ini.
Kelompok tersebut bernama Killnet yang terdiri dari hacker relawan patriotic Rusia, mengumumkan pada hari Minggu (8/10), mereka akan menargetkan semua sistem pemerintah Israel dengan serangan penolakan layanan distribusi.
Hal itu sejenis serangan siber yang dikenal sebagai DDoS dan membanjiri situs web dengan lalu lintas atua traffic.
Kelompok tersebut menyalahkan Israel atas pertumpahan darah yang terjadi dan menuduh negara tersebut mendukung Ukraina dan NATO.
Killnet kemudian mengklaim pihaknya telah mematikan situs web pemerintah Israel dan situs badan keamanan Shin Bet selama jangka waktu tertentu pada akhir pekan lalu.
Klaim kelompok tersebut tidak dapat dibuktikan dengan gamblang.
Sementara itu, Anonymous Sudan, sebuah kelompok hacker yang dicurigai oleh para ahli keamanan siber sebagai kelompok depan Rusia, menyatakan dukungannya terhadap perlawanan Palestina.
Mereka mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap situs web Jerusalem Post, dan menjadikannya offline beberapa saat pada Senin (9/10) pagi.
Surat kabar tersebut menulis dalam sebuah pernyataan yang di-posting di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) bahwa mereka menjadi target berbagai serangan siber. Situs webnya sudah berhasil dipulihkan.
“Jelas bahwa para peretas Rusia lainnya juga mendukung Hamas dalam perang mereka melawan Israel,” kata Mattias Wåhlén, pakar intelijen ancaman di perusahaan keamanan siber Truesec AB, dikutip dari Time, Rabu (11/10/2023).
“Tindakan mereka lebih terlihat seperti serangan oportunistik. Konflik ini menjadi berita utama yang menarik kelompok seperti Killnet yang mencoba memonetisasi serangan DDoS,” imbuhnya.
Wahlen menyebut, dengan kejadian ini terlihat jelas bahwa Rusia berada di pihak Hamas dan melawan Israel.
Editor : Abdul Hadi