Angkatan Laut Kerajaan Saudi menyelesaikan latihan perang laut maritim internasional tahun 2023 selama 18 hari di beberapa wilayah, di antaranya Teluk Arab dan Laut Merah. Latihan angkatan laut ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan.
Latihan marinir Kerajaan Arab Saudi seperti diberitakan Arab News yang dikutip MediaBanten.Com, Minggu (19/3/2023) dinilai sebagai latihan maritim terbesar di kawasan Timur Tengah. Latihan diselenggarakan oleh Komando Pusat Angkatan Laut AS di markas Armada ke-5 di Bahrain.
Latihan tersebut berfokus pada keamanan laut, penanggulangan ranjau, dan sistem tak berawak serta integrasi kecerdasan buatan (AI).
Latihan tersebut mengumpulkan 7.000 peserta dari lebih dari 50 negara, organisasi regional dan internasional, 30 sistem kecerdasan buatan, sistem tak berawak, dan 35 kapal laut.
Latihan berfokus pada komando dan kontrol gabungan, keamanan maritim, penanggulangan ranjau, sistem tak berawak dan integrasi kecerdasan buatan, serta manajemen kesehatan global.
Latihan tersebut mencakup beberapa skenario maritim di wilayah operasi di Teluk Arab, Laut Arab, Teluk Oman, Teluk Aden, Laut Merah, Samudra Hindia, dan wilayah pesisir Afrika Timur.
Latihan tersebut berfokus pada keamanan maritim, penanggulangan ranjau, dan sistem tak berawak serta integrasi kecerdasan buatan. (SPA)
Lima gugus tugas operasional latihan tersebut dipimpin oleh para pemimpin dari Bahrain, Yordania, Kenya, Arab Saudi, dan AS.
Angkatan Laut Kerajaan Saudi, yang berpartisipasi dengan unit pemindahan dari Pasukan Keamanan Maritim Khusus, memimpin kelompok perang ranjau dalam latihan yang diadakan di Bahrain dan Yordania.
Wakil Laksamana Brad Cooper dari Komando Pusat Angkatan Laut AS menjabat sebagai komandan latihan, sementara perwira dari UEA, Prancis, Pakistan, dan Mesir masing-masing menjabat sebagai wakil komandan, wakil komandan, kepala staf, dan direktur pusat operasi maritim. (Arab News / INR)
Editor Iman NR
