News

Azab bagi Orang yang Tidak Membayar Utang, Ini Penjelasannya

Utang merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap orang yang meminjam. Dalam Islam, membayar utang adalah suatu hal yang sangat ditekankan, karena berutang tanpa ada niat untuk melunasi dapat membawa dampak buruk, baik di dunia maupun di akhirat.

  1. Azab di Dunia

Orang yang tidak membayar hutang akan mengalami berbagai kesulitan dalam hidupnya. Rasulullah SAW bersabda,

“Ruh seorang mukmin tergantung pada utangnya hingga utangnya dilunasi” (HR. Tirmidzi).

Ini menunjukkan bahwa hutang yang belum terbayar dapat menjadi penghalang keberkahan dan ketenangan hidup.

Selain itu, orang yang tidak membayar hutang bisa kehilangan kepercayaan dari orang lain dan mengalami kesulitan dalam hubungan sosial maupun finansial.

  1. Azab di Akhirat

Dalam Islam, hutang yang belum dilunasi akan tetap menjadi tanggungan meskipun seseorang telah meninggal dunia.

Rasulullah SAW bersabda, “Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, jika seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah, lalu dia dihidupkan kembali, kemudian terbunuh lagi, dan dihidupkan lagi, lalu terbunuh lagi, maka ia tidak akan masuk surga hingga utangnya dibayarkan” (HR. An-Nasa’i).

Hadis ini menunjukkan betapa besarnya dampak hutang yang tidak dibayar hingga dapat menghalangi seseorang masuk surga.

  1. Cara Menghindari Azab Akibat Utang

Untuk menghindari azab akibat utang, seseorang harus memiliki niat dan usaha yang sungguh-sungguh untuk melunasinya.

Jika mengalami kesulitan, maka hendaknya berkomunikasi dengan pemberi utang untuk mencari solusi terbaik, seperti meminta keringanan atau memperpanjang waktu pembayaran.

Selain itu, seorang Muslim dianjurkan untuk mencatat utangnya agar ahli waris bisa membayarkannya jika ia meninggal dunia.

Dengan memahami pentingnya membayar utang, setiap orang hendaknya berusaha untuk menyelesaikan kewajibannya agar tidak menanggung dampak buruk di dunia maupun di akhirat.

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button