Ekonomi

Banten Urutan Ke-9 Produksi Beras Indonesia, Ini Tanggapan Gubernur

Provinsi Banten menempati urutan kesembilan produksi beras secara nasional, menggeser posisi Sumatera Barat pada tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 Maret 2021 menyebutkan, tahun 2020, Banten menghasilkan 1.655.170 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 937.815 ton beras.

Ini tanggapan Gubernur Banten, Wahidin Halim soal data tersebut seperti yang dirilis Biro Adpim Pemprov Banten, Kamis (25/3/2021).

Kata Gubernur Banten, pada situasi seperti ini masyarakat akan membutuhkan kebutuhan pokok. Kekuatan sektor pertanian akan menjadi ketahanan pangan serta memastikan kekuatan stok bahan kebutuhan pokok.

“Semua akan tetap bergulir dengan baik apabila kita dapat memastikan ketersediaan pangan dan bahan pokok. Sehingga perdagangan tetap berputar dengan stabil, tidak ada kenaikan harga atau kelangkaan stok,” tambah Gubernur.

BPS menggunakan metode survey Kerangka Sampe Area (KSA) dari pengambilan data keseluruhan produksi beras se-Indonesia tahun 2020.

Baca:

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, kenaikan peringkat produksi beras itu hasil terobosan teknis di lapangan. Langkah teknis itu adalah perbaikan varietas unggulan seperti varietas Ciherang, Inpari 32 dan Inpari 42. Langkah teknis lainnya adalah perbaikan pemupukan berimbang dan pengguna agensia hayati pada pengendalian hama terpadu.

“Strategi ini mampu meningkatkan produktivitas dari 48,95 ku/ha menjadi 50,50 ku/ha. Langkah strategis selanjutnya Dinas Pertanian Provinsi Banten akan terus meningkatkan inovasi keragaman teknologi produksi padi” kata Agus.

Kenaikan produksi beras itu dibarengi dengan kenaikan pendapatan petani yang diukur dari indikator nilai tukar petani (NTP). Selama Januari – Februari tahun 2021, NTP Banten tertinggi di Pulau Jawa pada angka 101,16 dan 100,92.

“Proyeksi ke depan Provinsi Banten harus mampu berada pada peringkat ke delapan Nasional dengan target rata-rata produktivitas bisa mencapai 52,50 kuintal/ha,” harap Agus.

Rilis BPS untuk posisi pertama sebagai produsen beras terbesar se-Indonesia ditempati oleh Provinsi Jawa Timur sebesar 5.712.597 ton beras. Peringkat kedua, Provinsi Jawa Tengah 5.428.721 ton beras dan peringkat ketiga, Provinsi Jawa Barat 5.180.202 ton beras. Kemudian, peringkat keempat, Provinsi Sulawesi Selatan, 2.687.970 ton beras.

Untuk Provinsi Sumatera Selatan berhasil menempati peringkat kelima 1.567.102 ton beras. Posisi keenam ditempati Provinsi Lampung 1.515.678 ton beras. Kemudian peringkat ketujuh, Provinsi Sumatera Utara 1.164.435 ton beras dan kedelapan Provinsi Aceh, 1.007.143 ton beras.

Peringkat kesembilan, Provinsi Banten, 937.815 ton beras. Provinsi Banten mampu menggeser posisi Provinsi Sumatera Barat yang tahun ini harus turun ke peringkat kesepuluh dengan 799.123 ton beras. (Biro Adpim Pemprov Banten / IN Rosyadi)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button