Beredar Video, Oknum Kelurahan Paninggilan Pungli Biaya Surat Waris
Oknum Kelurahan Paninggilan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang meminta biaya untuk pembuatan surat ahli waris anak yatim senilai Rp250.000. Pungutan liar ini terungkap dalam sebuah video di akun instragram ViralCildug yang menjadi viral.
Dalam video yang beredar, tampak seorang pria menemui petugas kelurahan berbapakain cokelat khas pegawai negeri sipil (PNS) di suatu ruangan untuk menanyakan pembuatan surat ahli waris yang sebelumnya ada informasi dikenakan biaya.
“Ini keponakan saya. Ini barusan laporan perlu tanda tangan surat keterangan waris. Jadi orang tuanya pada meninggal. Katanya ga bisa tanda tangan,” tanya pria dalam video.
Pada percakapan video, oknum Kelurahan membenarkan adanya biaya dalam pembuatan surat ahli waris. Namun setelah didesak oleh pria yang membuat video secara sembunyi itu akhirnya oknum Kelurahan melunak dan meminta uang seikhlasnya.
Baca:
“Tadi dengar bilangnya 250 ribu. Itu buat apaan maksudnya? Setahu saya ini gratis pak di semua kelurahan. Bapak kan ibaratnya aparat, ini lagi kesusahan ini pak, masih pada kecil-kecil masih butuh biaya. Kalau memang gratis jangan ada nominalnya, kalau bisa seikhlasnya,” kata pria dalam video.
Oknum Kelurahan bersedia menerima uang seikhlasnya yang hanya diberikan Rp20.000 oleh pria yang memvideokan peristiwa itu.
“Ada 20 ribu? (Tanya ke keponakanya). Kasihan ini anak yatim, yaiyalah masih pada sekolah. Yaudah nih yah.”
Di akun sosial media instagram Viral Ciledug akhirnya dibanjiri komentar warganet yang mengecam tindakan oknum Kelurahan itu. Seperti, bayu_rama03, Bukan 1,2 yan gkaya gitu, tapi banyak dan korban engga berani bicara dan itu dimanfaatin oknum.
Akun benny_b.tio, dari dulu. Jangan kan lurah, RT aja sama begitu.
Terkait ini, pihak Kecamatan Ciledug saat dikonfirmasi melalui Camat Syarifudin menyebutkan tidak mengetahui persis siapa oknum Kelurahan di dalam video yang viral tersebut.
“Belum begitu tegas banget saya, siapa pelakunya. Kelurahan itu kan banyak, dari lurah, sekel, kasi tiga, ama staf juga kan banyak, itu saya belum jelas banget,”kata Syarifudin, Kamis (5/8) malam.
Syarifudin pun tak menampik peristiwa dalam video itu terjadi di Kelurahan Paninggilan Utara. Pihaknya juga tengah menelusuri kapan peristiwa itu terjadi.
“Lagi klarifikasi, lagi kita cari tau,” tandansya. (Reporter: Eky Fajrin / Editor: IN Rosyadi)