Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang menggulirkan wacana baru soal penataan lalu lintas di ibu kota yakni Car Free Night.
Wacana ini mengusulkan agar beberapa ruas jalan utama di Jakarta ditutup untuk kendaraan bermotor mulai pukul 22.00 hingga dini hari.
Tujuannya, mengurangi polusi udara sekaligus memberi ruang bagi masyarakat untuk menikmati malam tanpa bising dan asap kendaraan.
Wacana ini pertama kali disampaikan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebagai bagian dari program revitalisasi ruang publik dan pengurangan emisi karbon.
Beberapa titik yang disebut akan menjadi lokasi uji coba antara lain Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, dan kawasan Monas.
“Ini masih dalam tahap pembahasan, tapi kami ingin menghadirkan malam yang lebih tenang dan sehat di Jakarta,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, dalam konferensi pers di Balai Kota, Senin (9/6/2025).
Ia menambahkan bahwa ide ini terinspirasi dari kesuksesan Car Free Day (CFD) yang rutin digelar setiap Minggu pagi.
Bedanya, Car Free Night akan diadakan di malam hari dan menyasar kawasan bisnis yang ramai pengunjung bahkan setelah jam kerja.
“Nanti akan ada ruang interaksi, pertunjukan seni malam, bahkan UMKM bisa ikut hadir. Tapi tentu dengan pengawasan dan penataan yang rapi,” tambah Syafrin, dikutip dari berbagai media, Selasa (10/6/2025).
Meski masih tahap uji coba, sejumlah warga menyambut baik wacana ini. Beberapa netizen bahkan menyarankan Car Free Night digelar di akhir pekan, agar tidak mengganggu aktivitas malam warga yang masih bekerja pada hari kerja.
Namun, ada pula kritik dari kalangan pengemudi ojek online dan taksi, yang khawatir penghasilan mereka terganggu.
Menanggapi hal ini, Dinas Perhubungan memastikan akan membuka jalur alternatif dan mendata titik-titik sensitif agar tidak merugikan para pekerja malam.
Jika berjalan lancar, Car Free Night akan mulai diuji coba pada Juli 2025, dengan evaluasi berkala setiap pekan.
Wacana ini menjadi salah satu upaya Pemprov DKI untuk menjadikan Jakarta sebagai kota ramah lingkungan, sekaligus lebih manusiawi.
Jika berhasil, bukan tidak mungkin Car Free Night akan menjadi agenda rutin seperti Car Free Day.
Editor: Abdul Hadi
