OpenAI merilis fitur terbaru yaitu memori digital yang bisa ChatGPT menyimpan histori percakapan pengguna.
Platform Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan itu menambahkan fitur memori, yang artinya ChatGPT dapat meningat hal – hal tentang pengguna dan percakapan Anda sebelumnya.
Tak hanya itu, pengguna dapat meminta ChatGPT untuk menyimpan informasi spesifik, seperti alergi anak terhadap telur atau preferensi dalam menandai surat elektronik.
Fitur memori digital ini berfungsi untuk menyimpan informasi dari percakapan seiring berjalannya waktu, membuat ChatGPT menjadi lebih pintar dan dapat memuaskan kebutuhan penggunanya.
Tetapi, fitur baru chatbot yang meningat detail tentang pengguna memiliki kelemahan. Ada garis tipis antara membantu dan menganggu, dan open AI bisa membacanya.
Mereka tentu akan membuatnya agar Anda bisa memeriksa apa yang diingat chatbot tentang Anda, dan memintanya untuk melupakan hal – hal tertentu.
Terdapat juga opsi obrolan sementara untuk Anda yang ingin mengobrol tanpa meninggalkan jejak memori.
Secara bawaannya, fitur baru dari OpenAI itu akan aktif, dan mereka berencana menggunakan memori untuk meningkatkan cara kerja ChatGPT di masa mendatang. Namun untuk saat ini, masih dalam tahap diuji pada sekelempok kecil pengguna.
Sedangkan untuk perlindungan data pribadi, pengguna punya kontrol penuh atas ingatan yang disimpan ChatGPT.
Dengan fitu itu, pengguna bisa meminta ChatGPT untuk melupakan informasi tertentu atau mematikan fitur memori digital jika diinginkan.
Tak hanya itu, ada fitur Manage Memory yang memungkinkan pengguna bisa melakukan penyesuaian dari ingatan yang disimpan ChatGPT.
Di sisi lain, OpenAI mengantongi pendapatan lebih dari Rp31 triliun pada Desember 2023 lalu dan akan memicu peningkatan produksi chip AI di dunia.
Kunci kesuksesan OpenAI adanya dukungan finansial yang kuat dari Microsoft dan banyak perusahaan besar yang berminat menggunakan siolusi AI generative milik OpenAI.
Pendapatan tahunan juga meningkat dari USD1,6 miliar atau stara Rp25 triliun pada Desember 2023 lalu, sebuah lonjatan siginifikan dari USD1,3 miliar atau Rp2,2 triliun.
Editor : Abdul Hadi
