Edukasi

Dampak Demo, Pelajar di Kota Serang Terapkan Pembelajaran Daring 1 – 4 September

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang menerapkan pembelajaran daring atau jarak jauh bagi seluruh siswa jenjang PAUD hingga SMP, baik negeri maupun swasta, mulai tanggal 1 hingga 4 September guna menghindarkan siswa dari dampak demonstrasi.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, Evi Shofiyah Usman di Serang, Senin (1/9/2025) mengatakan bahwa kebijakan ini diambil sebagai langkah antisipatif untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan siswa di tengah situasi demonstrasi yang terjadi di wilayah tersebut.

Selain itu, keputusan tersebut juga diambil setelah menerima banyak masukan dan keresahan dari orang tua murid yang khawatir terhadap keselamatan anak-anak mereka.

“Karena ada usulan dari wali murid supaya mereka juga merasa nyaman, berkeinginan belajar di rumah, baik itu melalui online atau tugas mandiri. Jadi, kami menginstruksikan sesegera mungkin agar pembelajaran dilaksanakan melalui daring,” ujarnya.

Evi menjelaskan kebijakan ini bersifat sementara selama empat hari ke depan sambil memantau perkembangan situasi.

Dia berharap kondisi akan kembali aman dan kondusif sehingga para siswa dapat kembali belajar di sekolah seperti biasa.

“Semoga ke depannya aman, damai, ya, biar anak-anak bisa masuk lagi. Kekhawatiran tentu orang tua sangat peka untuk melindungi putra-putri nya,” tambahnya.

Dinas Pendidikan juga mengimbau orang tua dan guru memberikan pengertian kepada siswa untuk tidak bepergian, apalagi mendekati lokasi unjuk rasa.

Sejalan dengan kebijakan tersebut, sekolah-sekolah di Kota Serang langsung menindaklanjuti kebijakan pembelajaran daring tersebut.

Humas SMPN 13 Kota Serang, Tiffa mengatakan pihaknya memberikan tugas yang dipantau oleh wali kelas, serta menyelenggarakan pertemuan virtual melalui Zoom yang disesuaikan dengan kemampuan guru dan siswa.

Ia juga menekankan pentingnya peran aktif orang tua dalam mengawasi proses belajar anak di rumah.

“Kami berharap orang tua juga berperan aktif, karena kalau tanpa pantauan orang tua dikhawatirkan siswa tidak belajar, malah bermain,” katanya.

Tiffa menegaskan imbauan agar siswa tetap berada di rumah hingga situasi membaik mengingat siswa usia remaja sangat rentan terbawa dan terprovokasi oleh situasi di sekitar mereka.

“Para siswa usia remaja ini sangat mudah terbawa dan terprovokasi, sehingga untuk mencegah hal itu dilakukan daring dan siswa harus tetap berada di rumah,” tutupnya. (Oleh Desi Purnama Sari – LKBN Antara)

Iman NR

Back to top button