Hukum

Doa dan Lilin Kecil Dari Banten Untuk Penuntasan Kasus Novel Bawesdan

Para pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Banten duduk melingkar untuk berdoa dengan lilin-lilin kecil di gerbang Universitas Islam Nasional (UIN) Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten, Kota Serang, Kamis malam (11/4/2019).

Doa dan lilin kecil itu digelar untuk kasus Novel Bawesdan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disiram air keras oleh pelaku yang hingga sekarang belum bisa diungkapkan kepolisian.

Selain menyalakan lilin pemuda dan mahasiswa juga membawa spanduk dengan tulisan “Kapan Pelaku Ditangkap Pak Kapolri” dan “2 Tahun Novel Baswedan Sebelah Mata”.

Dalam aksi solidaritas peringatan dua tahun kasus Novel Baswedan ini, mereka berharap kasus yang menimpa Novel Baswedan bisa segera dituntaskan.

Baca: Tim Mabes Polri Lakukan Asistensi dan Supervisi OMB 2019 di Serang

Juanda, salah satu pemuda Kota Serang menuturkan kasus Novel Baswedan berlarut sudah 2 tahun namun selama itu pula tidak ada profesionalisme yang ditunjukkan oleh aparat penegak hukum.

“Ini jadi pertanyaaan besar mengapa sampai hari ini kasus tersebut tidak bisa dituntaskan. Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk juga terbukti sampai saat ini tidak ada perkembangan,” katanya.

Menurutnya, TGPF yang dibentuk oleh kepolisian saat ini tidak memberikan jaminan terhadap penanganan kasus tersebut. Molornya kasus penyelesaian terhadap kasus Novel ini termasuk dalam kejahatan Hak Asasi Manusia (HAM) di era reformasi.

“Kita jelas kecewa dengan apa yang terjadi hari ini, sebab hingga kini polisi belum mampu mengungkap, sekaligus menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap Novel,” ujarnya.

Ditempat sama salah satu mahasiswa Ahmad Fauzan mengatakan meski sudah berjalan dua tahun namun hingga kini kasus yang menimpa penyidik senior KPK ini belum tuntas.

“Di mana keadilan negeri ini. mangkraknya kasus ini, menunjukkan lemahnya penegakkan HAM di Indonesia. Sampai hari ini, penegakkan HAM masih sangat lemah,” katanya. (Adityawarman)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button