Internasional

Erdogan Diam Atas Kesepakatan Minyak AS-Pasukan SDF Kurdi

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan tetap diam atas kesepakatan minyak di timur laut Suriah. Diduga sikap diamnya untuk menghindari konfrontasi dengan Donald Trump, Presien AS, kata sejumlah analis.

Delta Crescent, perusahaan AS berbasis di Delaware telah membuat kesepatakan dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin bangsa Kurdi. Kesepakatan itu berisi untuk mengembangkan ladang minyak.

Perjanjian tersebut diduga mendapat dukungan dari Gedung Putih. Juga disebut-sebut pembicaraan antara Senator Republik AS Lindsey Graham dan pemimpin SDF Mazlum Kobani.

Ankara (Pemerintahan Turki) menganggap SDF sebagai kelompok teror yang merupakan perpanjangan politik Partai Pekerja Kurdistan (PKK). PKK ini dilarang. Banyak pihak berharap Erdogan diharapkan bereaksi dengan kemarahan atas kesepakatan tersebut.

Baca:

Tetapi Joe Macaron, seorang analis kebijakan luar negeri Timur Tengah di Arab Center di Washington, mengatakan Erdogan tidak akan membahayakan hubungannya dengan Trump. Karena dinilai kontrak minyak AS tak terhindarkan di wilayah-wilayah yang dikontrol SDF di Suriah. Dia (Erdogan) tahu betapa pentingnya minyak bagi Trump.

“Ankara telah membuat keuntungan strategis yang jelas di Suriah dan Libya berkat dukungan AS dan telah berhasil mendorong pasukan Kurdi menjauh dari perbatasannya. Langkah ini sementara mengubah dinamika di Libya dan Mediterania Timur,” katanya kepada Arab News.

Analis militer Navvar Saban mengatakan: “Amerika memiliki rencana untuk bidang ini tetapi kami tidak tahu detail tentang kontrak. Itu sebabnya Ankara tidak bereaksi keras.” (arabnews.com / IN Rosyadi)

Artikel ini dikutip utuh dan diterjemahkan dari arabnews.com. Lihat halaman aslinya, KLIK DI SINI.

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button