Lingkungan

Gempa Bumi 5,2 M Terjadi di Bayah, Tak Ada Tsunami

Gempa bumi berkekuatan 5,2 magnitudo terjadi di daerah barat daya Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (15/8/2024) pada pukul 00.55 Waktu Indonesia Barat (WIB). Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Badan Meteorlogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, pusat gempa berada di laut 87 Km barat daya Bayah dengan kedalaman 10 Km. Lokasi tepanya pusat gempa ini di 7.70 LS – 106.08 BT.

Gempa bumi ini dirasakan di Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung dan Bogor. BMKG juga tidak mengeluarkan peringatan tentang kemungkina gempa susulan di daerah tersebut.

Menurut catatan, gempa bumi yang terjadi di sekitar pesisir selatan Pulau Jawa, termasuk di daerah selatan Banten bukanlah pertama terjadi. Bahkan daerah Bayah merupakan lokasi gempa yang sering muncul dalam periode yang cukup rutin.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan gempa bumi Bayah yang berlokasi di perairan selatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, akibat aktivitas zona penunjaman dengan kedalaman laut lebih dari 30 kilometer (Baca: Gempa Bumi Bayah Disebabkan Penujaman Zonasi Kedalaman 30 Km).

“Kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman dengan kedalaman lebih dari 30 kilometer atau disebut gempa intraslab dengan mekanisme sesar mendatar,” kata Kepada Badan Geologi Muhammad Wafid.

Keterangan Muhammad Wahid itu untuk menanggapi Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo dengan kedalaman 74 kilometer pada Rabu (3/1/2023), pukul 07.53 WIB, terasa hingga ke Sukabumi, Jakarta, Rangkasbitung dan Pandeglang.

Menurut data Badan Geologi, sebaran pemukiman penduduk yang dilanda guncangan gempa bumi sebagian besar terletak pada kawasan rawan bencana (KRB) gempa bumi tinggi.

Kejadian gempa bumi tersebut tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, diperkirakan tidak mengakibatkan deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.

Badan Geologi mengungkapkan wilayah pantai selatan Banten dan Jawa Barat tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari tiga meter.

Masyarakat diimbau untuk tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan percaya oleh isu yang tidak jelas sumbernya mengenai gempa bumi dan tsunami. (Iman NR)

Iman NR

Back to top button