Ekonomi

Jalan Baros – Petir 2023 Naik Kelas, PUPR Banten 2024 Lakukan Perbaikan Tuntas

Spanduk hingga pohon pisang pernah ikut “berdemonstrasi” di jalan ini. Ya ruas jalan Baros – Petir. Mereka sengaja dipasang warga setempat untuk mengingatkan pemerintah atas kondisi jalan yang dipenuhi lubang, dipenuhi gelombang, berdebu saat musim panas dan becek saat musim hujan.

Tapi itu dulu, saat ruas jalan tersebut belum dilimpahkan ke Pemerintah Provinsi Banten. Sejak dilimpahkan pada tahun 2023, pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten bergerak cepat dan memperbaiki akses jalan yang melewati sekurangnya 10 kampung, 5 desa dan 3 kecamatan di ruas jalan Baros – Petir tersebut.

Kini, jalan limpahan dari kabupaten/kota Serang tersebut sudah mulus dan berstatus mantap. Pengguna jalan juga sudah semakin banyak, karena menjadi pilihan terdekat menuju akses tol Serang – Panimbang ketimbang pintu tol yang berada di pusat kota Serang.

“Kondisi jalan yang saat ini (setelah diperbaiki), ruas jalan ini rame kalau malam dan jelang subuh. Rata-rata kendaraan pengangkut hasil bumi yang lewat. Mereka mau ke pintu tol yang berada di Cikeusal,” ujar M Taufik, salah satu tokoh pemuda di Kampung Gintung, Desa Pancalaksana, Curug, kepada wartawan MediaBanten.Com, Rabu (25/9/2024).

Taufik mengaku, kendaraan yang lewat di ruas jalan Baros – Petir pada malam dan dinihari rata-rata merupakan kendaraan yang mengangkut kelapa, beras, sayur mayur, cengkeh dan hasil bumi lainnya.

Sedangkan pada siang hari merupakan warga yang hendak menuju ke Kecamatan Petir, Cikeusal dan sekitarnya. Begitupula arah sebaliknya.

“Ya tentu ada perubahan setelah jalan ini diperbaiki. Kalau dulu mah, siapa yang mau lewat sini. Sepi. Jalannya berlubang, penuh batu dan berdebu, juga becek banget kalau musim hujan. Saya dan pemuda lain dulu pernah tanam pohon pisang di tengah jalan,” kenangnya.

Taufik menuturkan, saat jalan Baros-Petir masih dalam penanganan Pemkot Serang dan warga lainnya kerap menyebut istilah “Kota yang tertinggal”, karena kondisi jalan yang masih rusak parah.

Kondisi jalan tersebut, diantara jalan kabupaten yakni kecamatan Baros dan Petir yang saat itu dalam kondisi baik.

“Karena ditengah jalan tersebut masuk ke wilayah Kecamatan Curug. Tapi Alhamdulillah, saat dilimpahkan ke Pemprov Banten langsung diperbaiki dan kondisinya saat ini sudah sangat baik. Tentu saja ini membawa manfaat bagi warga kami. Terutama bagi para petani yang lebih mudah menjual hasil taninya,” tandasnya.

Senada diakui tokoh pemuda Kampung Cipacung, Desa Sidamukti, Kabupaten Serang, Aan Gunawan.

Menurutnya, keberadaan jalan harus memberikan manfaat bagi masyarakat. Apalagi ruas jalan Baros-Petir adalah akses strategis masyarakat pelaku usaha dan warga di wilayah kabupetan/kota Serang. Terutama bagi kemudahan dalam melakukan aktivitas sosial dan ekonomi.

“Manfaat tersebut tidak akan kita peroleh, kalau jalannya sendiri busuk (rusak parah). Tapi ya untung saja, pemerintah punya solusi untuk percepatan perbaikan jalannya. Karena saya denger akses jalan Baros-Petir ini sudah bukan milik kabupaten/kota Serang lagi. Akses jalan ini sudah naik kelas, sudah tanggungjawab provinsi Banten,” ujar Gunawan.

Ia menuturkan, ruas jalan Baros-Petir terdiri dari tiga kecamatan; dan kecamatan Curug, Kota Serang berada ditengah antara dua kecamatan wilayah kabupaten Serang, Baros dan Petir.

Sementara desa yang berada di ruas jalan Baros-Petir yakni, Desa Baros, Sidamukti, Kelurahan Pancalaksana, Tinggar, Nagara Padang dan Desa Petir.

“Sedangkan di akses jalan ini (Baros-Petir) melewati beberapa kampung. Kurang lebih sepuluh kampung,” terangnya seraya berharap, Pemprov juga segera mengestafet pembenahan sekaligus perbaikan tiga jembatan yang berada di ruas jalan Baros-Petir.

Para pegawai DPUPR Provinsi Banten tengah mencek kondisi ruas Jalan Baros - Petir. Foto: Budi Wahyu Iskandar

Anggaran Penanganan

Sementara Pelaksana Teknis (Peltek) pembangunan di ruas jalan Baros-Petir di Dinas PUPR Banten, Wahyu Bagja mengatakan, sejak ruas jalan Baros-Petir naik kelas menjadi jalan provinsi di awal tahun 2023, Pemprov Banten melalui Dinas PUPR langsung menyiapkan anggaran penanganan perbaikan pada tahun 2024.

“Pada tahun 2024 ini kami sudah (PUPR) sudah memperbaiki ruas jalan Baros-Petir sepanjang 2+950 kilometer, dari total jalan 8,5 kilometer. Sementara untuk lebar perbaikan 6 meter,” terang Bagja yang didampingi oleh pembantu Peltek Fandi Saparudin di lokasi jalan yang mendapat penanganan.

Bagja menambahkan, pembangunan jalan di ruas Baros-Petir tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp17 miliar dengan waktu pelaksanaan 180 hari kalender.

“Dan Alhamdulillah pihak ketiga menyelesaikan pembangunan lebih cepat dari waktu yang diberikan. Pada Selasa 11 September 2024 sudah proses PHO. Dan kini, jalan masih tanggung jawab pihak ketiga,” tambahnya.

Diketahui ruas jalan yang menghubungkan tiga kecamatan di kabupaten/kota di Banten tersebut secara resmi baru menjadi tanggungjawab Pemprov Banten pada awal 2023.

Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Banten Tahun 2023 Nomor 620/Kep.16-Huk/2023 tentang Penetapan Status, Fungsi, dan Kelas Jalan Provinsi Banten dan Penetapan Fungsi Ruas Jalan Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Banten di Ruas Arteri Primer dan Kolektor Primer.

“Ruas jalan Baros-Petir yang merupakan limpahan dari kabupaten/kota yang SK-nya berbarengan dengan 12 ruas jalan lain di provinsi Banten. Dari 13 ruas jalan itu jalan yang ditangani provinsi bertambah sepanjang 94,97 kilometer,” kata Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten, Arlan Marzan beberapa waktu lalu.

Kata Arlan, berdasarkan data Maret 2023 dari total jalan yang merupakan kewenangan Provinsi Banten, untuk kondisi Mantap (kondisi baik dan sedang) mencapai 91,45 persen atau 783,684 Km.

Sementara update kondisi jalan setelah penanganan dan perbaikan yang dilakukan tahun 2024 ini masih terus on progress.

“Dengan penanganan tahun 2024 ini, kondisi jalan mantap kita tentu akan bertambah. Saat ini masih on progres. Yang ditangani pada tahun 2024 ini sebagian besar eks jalan Kabupaten/Kota yang naik statusnya,” tambah Arlan.

Selain itu, dia juga menyampaikan saat ini pihaknya mengembangkan aplikasi SIJJ yang merupakan tindak lanjut komitmen Pj Gubernur Banten untuk memberikan informasi terkait jalan dan jembatan yang menjadi kewenangan daerah itu.

“Aplikasi SIJJ tersebut dapat dimiliki siapa saja, dengan cara mengunduhnya di Play Store,” katanya.

Arlan menjelaskan aplikasi SIJJ Dinas PUPR tersebut sangat berguna bagi masyarakat, terutama warga Banten dalam mempercepat proses pengaduan terkait kondisi jalan dan jembatan. (Budi Wahyu Iskandar)

Budi Wahyu Iskandar

Back to top button