Kapolri : Jangan Terpecah Karena Beda Pilihan di Pemilu 2024
Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengingatkan agar masyarakat tidak terpecah belah karena berbeda pilihan menjelang tahun politik 2024.
Demikian dikemukakan Kapolri saat doa bersama atau Istigosah dan silaturahmi dengan ulama Banten di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fathaniyah, Tengkele, Kelurahan Tembong, Kota Serang, Rabu malam (2/11/2022).
Jenderal Pol Litsyo Sigit Prabowo terlihat bersila di panggung, diimpit sebelah kanan Buya KH Muhtadi Dimyati (Cidahu), sebelah kiri KH Matin Syarkowi (Ponpes Al Fathaniyah) dan sejumlah kiai lainnya.
Kapolri mengenakan baju dinasnya dengan atribut lengkap, namun dia juga mengenakan peci hitam dan berselendang kain di pundaknya, layaknya penampilan orang muslim Indonesia.
Tampak hadir Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Hariyanto Adi Nugroho, para pejabat utama jajaran Polda Banten dan para kapolres.
Kapolri mengatakan, berkaca pada tahun 2019 lalu, situasi politik begitu hangat. Sehingga berdampak hubungan kekeluargaan, dan kekerabatan saling bermusuhan.
“Jadi jangan sampai beda pilihan, bisa memecah belah kekeluargaan dan kekerabatan,” ungkap Kapolri dalam sambutan usai doa bersama istigosah di Pondok Pesantren Al Farhaniyah.
Kapolri menegaskan, meskipun berbeda pilihan, jangan sampai berantem dan bermusuhan yang dapat memecah belah bangsa.
“Kuncinya persatuan dan kesatuan, jadi siapapun yang kita pilih, persatuan dan kesatuan harus tetap kita jaga. Jangan sampai berantem dan bermusuhan,” tegasnya.
Kemudian, ketika siapapun nanti yang akan memimpin bangsa ini, harus bekerja dengan baik. Salah satu bekerja dengan baik harus menjaga stabilitas Kamtibmas dan stabilitas politik.
“Semua itu bisa terjadi kalau rakyat bisa menjaga persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
“Saya titip kepada ulama, harus terus mengingatkan agar jangan sampain terjadi konflik sehingga memecah belah bangsa. Tugas kita mengingatkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan,” ujarnya menambahkan. (Aden Hasanudin / Editor: Iman NR)