Kripto Jadi Pilihan Anak Muda, Tahun 2022 Capai Rp306,4 T
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan bahwa perdagangan aset kripto jadi salah satu pilihan investasi yang makin diminati masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut, dia mengatakan, sifatnya yang dinamis, perdagangan aset kripto banyak diminati oleh kalangan muda dari berbagai golongan.
Hal tersebut terungkap saat Wakil Menteri Perdagangan dalam Seminar dan Diskusi Publik ‘Telaah Peraturan Perundang – undangan dalam Rangka Perlindungan Konsumen Aset Kripto di Indonesia’ yang digelar Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Trisakti di Jakarta, Kamis (6/4).
“Perdagangan aset kripto jadi salah satu pilihan berinvestasi yang belakangan ini begitu diminati masyarakat, terutama di kalangan anak muda atau milenial,” katanya.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, kata Jerry, lebih dari separuh pelanggan aset tersebut di Indonesia berada pada rentang usia 18 – 35 tahun.
Survei Center of Economic and Law Studies (CELIOS) menunjukkan bahwa aset kripto berada pada urutan ketiga instrument investasi yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
Survei ini pun menunjukkan 21,1 persen responden memiliki instrument investasi aset kripto, angka ini ada di bawah reksadana senilai 29,8 persen dan saham 21,7 persen dengan rata – rata penempatan dana yang dilakukan masyarakat berkisar antara Rp500 ribu – Rp1 juta.
Hal ini banyak dipengaruhi kemunculan aplikasi investasi ritel, biaya transaksi yang murah, dan modal awal yang rendah.
Wamendag menambahkan, pertumbuhan nilai transaksi maupun jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia sangat luar biasa.
Nilai transaksi pada 2022 menyentuh angka Rp306,4 triliun, namun menurun lebih dari 50 persen dibandingkan pada 2021.
Nilai transaksi ini pun patut menjadi perhatian, kata Wamendag, lantaran nilainya capai ratusan triliun rupiah. Sedangkan, pada tahun 2023, hingga Februari telah tercatat jumlah transaksi sebesar Rp25,9 triliun.
Editor: Abdul Hadi