Aksi pengeboman terjadi di tiga gereja yang ada di Surabaya, Minggu (13/5/2018) menjadi perhatian dari media internasional baik melalui media mainstream atau media sosial.
Tagar #Surabaya, #KamiTidakTakutTeroris dan #BersatuMelawanTeroris menempat urutan terpopuler di twitter.com. Jumlahya masing-masing mencapai 235.000 twet. Sedangkan tagar #BomSurabaya dan #DukaBangsa rata-rata mencapai 100.000 cuitan.
Sementara itu, CNN melansir berita pengeboman yang terjadi di tiga gereja yaitu Gereja Kristen Indonesia Surabaya, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya dan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Minggu (13/5/2018). Media yang berasal dari Amerika Serikat tersebut menyoroti tewasnya 10 korban akibat ledakan di tiga gereja tersebut.
Reuters memberitakan pengeboman yang terjadi pada tiga gereja diduga pelakunya adalah jaringan ISIS. Reuters memberitakan Indonesia merupakan negara dengan pemeluk Islam terbesar di dunia yang menjadi tempat kebangkitan pelaku aksi teror yang terinspirasi ISIS.
Reuters juga memberitakan mengenai dugaan aksi teror tersebut yang merupakan bagian dari bom bunuh diri. Indonesia disebut mengalami kenaikan aksi teror usai tragedi 9/11 pada tahun 2001 lalu.
Baca: Presiden Tinjau 3 Lokasi Bom Surabaya, Korban Tewas Bertambah Jadi 11 Orang
Tak hanya media, diplomat internasional juga bersimpati terhadap para korban serangan keji ini. Kedutaan Amerika Serikat di Indonesia juga telah mengutuk keras aksi teror yang terjadi. Pihak kedutaan melalui website resminya ikut berbela sungkawa kepada para korba yang tewas akibat kejadian tersebut.
“Amerika Serikat mengutuk keras serangan terhadap tiga gereja di Surabaya pagi hari ini. Serangan kepada jemaat yang sedang beribadah dengan damai mencederai toleransi dan keberagaman yang dijunjung oleh rakyat Indonesia. Amerika Serikat berdiri bersama rakyat Indonesia dan kami mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban,” tulis Kedutaan AS di laman resminya.
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakhrisnan juga ikut menyampaikan bela sungkawa kepada korban akibat bom di Surabaya. Singapura mengatakan telah meminta warganya yang berada di Indonesia segera melaporkan diri.
“Singapura sangat mengutuk pengeboman yang terjadi di tiga gereja yang ada di Surabaya pada 13 Mei 2018. Penyerangan tersebut berakibat hilangnya banyak nyawa warga dan menyebabkan lainnya terluka,” ujar Vivian dalam keterangan resminya.
“Menteri Luar Negeri dan Kedutaan Singapura di Jakarta meminta sudah meminta warga Singapura untuk melaporkan diri untuk memastikan kemanannya. Maka dari itu, sejauh ini tidak ada laporan mengenai korban dari warga Singapura akibat kejadian tersebut,” imbuh Vivian. (Dari berbagai sumber / IN Rosyadi)