Luis Milla Persembahkan Catatan Impresif Bagi Persib Bandung
Luis Milla, pelatihan Persib Bandung mempersembahkan catatan impresif setelah timnya menaklukan PSS Sleman dengan skor 2 – 0, Minggu (5/2/2023). Catatan itu adalah 14 laga tidak pernah kalah selama Liga 1 bergulir.
Pada laga Persib – PSS Sleman di kandang sendiri di Stadion Geloara Bandung Lautan Api, Ciro Alves memborong dua gol kemenangan tersebut.
Pemain asal Brasil itu mencetak gol lewat tendangan bebas dan satu gol lainnya melalui tendangan cungkil. Kedua gol itu menguatkan Persib untuk bertengger di urutan pertama klasemen Liga 1.
Catatan impresif Luis Milla, pelatih asal Spanyol itu berlaga 14 kali berturut-turut tanpa menelan kekalahan dalam satu musim kompetisi Liga 1.
Prestasi Luis Milla ini melampui Eduardo Almeida, pelatih Arema FC yang tidak terkalahkan dalam 13 pertandingan dalam satu musim kempetisi.
Catatan impresif Luis Milla itu turut mengubah nasib Persib dalam perjalanan mereka di Liga 1 musim ini. Sempat terseok-seok di papan bawah, Ciro Alves dan kawan-kawan kini mampu nangkring di puncak klasemen.
Persib mengoleksi 45 poin dari 21 pertandingan. Pangeran Biru unggul satu poin atas Persija Jakarta dan PSM Makassar yang mengoleksi poin sama di bawah mereka.
Asal Spanyol
Pelatih Persib Bandung ini terlahir dengan nama Luis Milla Aspas, tanggal 12 Maret 1966, mantan pemain sepakbola asal Spanyol yang bermain sebagai gelandang bertahan.
Dia bermain selama 16 tahun di tiga klub, termasuk Barcelona dan Real Madrid, turut menenangkan 3 gelar La Liga (1 gelar bersama Barcelona dan 2 gelar bersama Real Madrid) dengan membuat 11 gol dan bermain dalam 338 pertandingan.
Milla kemudian bekerja sebagai manajer, bertanggung jawab atas tim junior Spanyol selama beberapa tahun.
Milla pertama kali terlibat dalam pembinaan profesional pada 2007-08, membantu mantan rekan setimnya di Barcelona dan Madrid Michael Laudrup di Getafe CF.
Pada musim panas berikutnya ia diangkat menjadi manajer tim nasional U-19, setelah penunjukan Vicente del Bosque sebagai manajer senior.
Dalam turnamen pertamanya, Kejuaraan Eropa UEFA 2009, timnya tidak lolos dari babak penyisihan grup. Namun, pada edisi 2010 di Prancis, ia membawa Spanyol ke final, yang berakhir dengan kekalahan dari tuan rumah.
Milla menggantikan Juan Ramón López Caro sebagai pelatih tim U-21. Meskipun menemukan situasi yang sulit setelah kedatangannya, ia berhasil lolos ke Kejuaraan Eropa 2011, setelah mengalahkan Kroasia dalam play-off dua leg.
Pada babak final di Denmark, Milla memimpin Spanyol U-21 meraih gelar ketiga mereka, setelah hanya kebobolan dua gol dalam lima pertandingan (empat kemenangan dan hanya satu hasil imbang). Dia dipecat setelah timnya gagal lolos dari fase grup di Olimpiade Musim Panas 2012.
Pada Februari 2013, Milla ditunjuk menjadi pelatih tim Liga Pro UEA, Al Jazira Club. Pertandingan pertamanya sebagai pelatih adalah kekalahan 1-3 dari Tractor Sazi F.C. pada Liga Champions AFC 2013.
Milla kembali ke Spanyol pada 2015 menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala klub Segunda División, CD Lugo dan mengundurkan diri pada akhir Februari 2016 dalam keadaan yang tidak jelas.
Pada musim berikutnya, dia bergabung dengan Zaragoza juga di Segunda División, dipecat setelah hanya empat bulan bertugas dan enam pertandingan tanpa kemenangan.
Pada 21 Januari 2017, Milla menggantikan Alfred Riedl di pucuk pimpinan timnas Indonesia dengan menandatangani kontrak berdurasi dua tahun. Pada Oktober 2018, kontraknya diputus oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.
Luis Milla telah resmi menjadi pelatih Persib Bandung untuk menggantikan Robert Alberts. Luis Milla diberi kontrak selama dua tahun sejak Agustus 2022 dengan opsi perpanjangan. (INR)
Editor: Iman NR