Hukum

Mayat Bayi Dibuang Ibunya Maret, Baru Dimakamkan Kamis Ini Di Cilegon

Masih ingat kasus penemuan mayat bayi laki-laki yang menggegerkan warga di Linkungan Cikendat 2 (dua), Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Maret lalu?

Pelakunya, berinisial SP (30), pembantu rumah tangga. Pelaku yang ditangkap di rumahnya pada Kamis (19/3/2020), sampai dengan saat ini masih menjalani penahanan di Rutan Serang.

Hari Kamis ini (18/6/2020), mayat bayi laki-laki ditemukan masih ada ari-arinya, pukul 13.30 Wib. Mayat bayi itu dikebumikan di TPU Babakan di Link Babakan Rt 03/Rw04, Kelurahan Randakari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.

Baca:

Kebun Kacang

Kapolsek Ciwandan, AKP Salahudin membenarkan pemakaman mayat bayi yang ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di sekitar kebun kacang di Linkungan Cikendat 2, Kelurahan Kepuh. Pemakaman dilaksanakan di kampung halaman tempat kelahiran pelaku, SP.

“Benar, tadi (Kamis 18/6/2020) siang, jenazah sudah diambil oleh pihak keluarga dari RSUD Banten. Alhamdulillah telah dilaksanakan berjalan lancar tanpa ada penolakan dari warga,” ujar Salahudin.

Jenazah disholatkan pihak keluarga, tokoh masyarakat, tokoh agama, polisi dari Polsek Ciwandan serta dari aparat TNI.

Menurut Salahudin, meski mayat ditemukan bulan Maret, baru dimakamkan hari ini. Alasannya situasi Covid 19 dan untuk kebutuhan otopsi dan penyelidikan.

Dikatakan Salahudin, penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki, berawal dari informasi warga. Penemu mayat itu, Khodijah, sekitar pukul 14.05 WIB di kebun kacang.

“Saksi mengaku mencium bau busuk, kemudian mencari sumbernya. Ternyata ada mayat bayi dalam posisi tengkurap yang sudah dikerumuni lalat. Spontan saksi berteriak, dan dalam waktu singkat warga sudah lainnya mendatangi lokasi temuan mayat,” ujarnya.

Saksi Khodijah melaporkan kepada Nahrawi. Kemudian Pak Nahrawi melaporkan kepada Masduki, dan diteruskan kepada Tarmidi selaku Wakil RT setempat. Selanjutnya, dikaporkab ke Polsek Ciwandan.

“Pengungkapan kasus temuan mayat bayi, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, diantaranya dari saksi warga yang merasa curiga dengan penampilan sehari-hari pelaku. Pelaku terlihat seperti hamil. Berbekal informasi itu, kami melakukan pengembangan, dan pelaku akhirnya mengakui perbuatannya. Pelaku juga mengakui bayi itu, adalah hasil hubungan dengan pacar,”terang Salahudin. (yusvin)

Yusvin Karuyan

Back to top button