Opini

Menilai Keberhasilan Pembangunan Pemprov Banten

Menilai keberhasilan pembangunan, seringkali ditentukan oleh “jarak” sejauhmana pengamatan terhadap keberhasilan itu dilihat. Semakin jauh jaraknya akan semakin bias, kualitas analisa yang dibangun. Semakin dekat pengamatan yang dilakukan maka akan semakin berkualitas, spesifik dan kritis analisisnya.

OLEH: NANA SURYANA *)

Dari perspektif pelaku pembangunan, amatan keberhasilan ini akan jauh lebih lebih kompleks lagi. Sebagai Pj Gubernur Banten, Al Muktabar memiliki penilaian yang merepresentasikan tentang cara melihat seluruh sistem dari berbagai aspek sehingga dapat menghasilkan keputusan terbaik untuk masalah pada sistem tersebut.

Skala prioritas Pembangunan dan program strategis tentu saja didahulukan. Beberapa program Pembangunan dilakukan secara bertahap dan belakangan, namun hal ini tidak bisa menutup fakta bahwa Banten tumbuh lebih baik dan akan semakin baik ke depan.

Salah satu bahasan sentral dalam pembangunan adalah bagaimana dampaknya kepada masyarakat? Hal telah dijawab oleh 4 fokus implementasi reformasi tematik atau berdampak, yang dijalankan.

Yakni pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, digitalisasi administrasi pemerintahan, serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri (PDN) dan Pengendalian Inflasi.

Dampak keberhasilan pembangunan tentu saja harus dinilai oleh pihak lain. Institusi yang berhak menilai dan mengukur keberhasilan pembangunan di Banten adalah institusional pemerintah pusat.

Ada 27 pengakuan keberhasilan yang disampaikan untuk pemprov Banten. Di antaranya Pj Gubernur Banten Al Muktabar meraih penghargaan atas pencapaian kinerja pengaturan penataan ruang, pembinaan dan pelaksaan penataan ruang (Turbinklak) Daerah Tahun 2022 dari Kementrian Agraria dan Tata Ruang BPN.

Pemprov Banten menerima penghargaan pada kategori percepatan penurunan stunting, dan mendapatkan penghargaan dana insentif fiskal tahun berjalan 2023 sebesar Rp5.723.149.000.

Provinsi Banten kembali meraih Anugerah Provinsi Layak Anak (Provila) Tahun 2023 untuk ke empat kalinya berturut-turut. Dibidang kepemudaan, Pemprov Banten raih penghargaan 5 besar peningkatan indeks pembangunan pemuda.

Terkait OPD yang kini banyak dipimpin oleh plt, dikarenakan Pemprov Banten sedang mempersiapkan talent pool. Mengidentifikasi calon-calon kepala OPD yang memiliki kualifikasi, keterampilan, atau potensi unggul yang relevan dengan capaian tujuan reformasi tematik di masing-masing OPD.

Talent pool adalah pelaksanaan dari proses manajemen talenta sebagai cara pengelolaan birokrasi yang diharapkan semakin efektif.

Dalam bidang pelayanan publik. pembangunan jalan dan jembatan, menghabiskan 60% dana di dinas PUPR.

Di bidang kesehatan, dari keseluruhan puskesmas yang berjumlah 252, pada tahun 2022 hanya 231 puskesmas yang terakreditasi. Jumlah ini bertambah pada tahun 2023 menjadi 251 yang terakreditasi.

Jumlah tenaga kebidanan dan perawat pada tahun 2022 berjumlah 26.051 orang, bertambah menjadi 26.589 orang pada tahun 2023.

Pada bidang ketahanan pangan, pemprov Banten telah berhasil mengawal program ketersediaan gabah kering giling sebesar 1.65 juta ton atau setara dengan 1.04 juta ton beras per Agustus 2023 kemarin.

Dalam kerangka mendorong tingkat partisipasi masyarakat dalam Pembangunan, Pj Gubernur aktif membangun komunikasi dengan masyarakat secara langsung.

Mendengar dan menerima kritik dan saran dari berbagai pihak dalam kerangka melakukan perbaikan, terutama untuk meningkatkan kualitas pelayanan dasar bagi seluruh masyarakat. (**)

*) NANA SURYANA adalah Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Dikomimfotik) Provinsi Banten.

Iman NR

Back to top button