Ekonomi

Nelayan Lebak Diminta Kembangkan Rumput Laut

Pemerintah Kabupaten Lebak meminta nelayan Lebak mengembangkan rumput laut jenis Eucheuma Cottonii dan Eucheuma Spinossum untuk meningkatkan pendapatan ekonomi karena permintaan pasar relatif tinggi.

“Kami berharap nelayan di sini bisa mengembangkan budi daya rumput laut,” kata Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Bernardi di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin (27/5/2024).

Pengembangan budi daya rumput laut dipastikan dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat pesisir yang sebagian besar berprofesi nelayan.

Selama ini, permintaan rumput laut cukup tinggi dan menjanjikan kesejahteraan, namun masyarakat pesisir selatan Lebak belum mengembangkan budi daya itu.

Mereka para nelayan hanya melakukan penangkapan rumput laut jenis Eucheuma Cottonii dan Eucheuma Spinossum di sekitar Pantai Panggarangan, Cihara, Binuangeun, Suka Hujan dan Bayah.

Oleh karena itu, pihaknya berharap nelayan pesisir selatan Lebak dapat mengembangkan budi daya rumput laut.

“Kami dalam waktu dekat akan mensosialisasikan peningkatan produksi rumput laut melalui pembudidayaan kepada nelayan pesisir selatan Lebak,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, sejauh ini, nelayan pesisir selatan Lebak melakukan penangkapan rumput laut dan dijual ke Tangerang dan Jakarta relatif kecil dan tidak mencapai puluhan ton per bulan.

Dengan demikian, jika nelayan mengembangkan budi daya rumput laut dipastikan bisa mencapai produksi puluhan ton per bulan sehingga dapat menjadikan andalan ekonomi masyarakat pesisir.

Kami meyakini potensi rumput laut selatan Lebak melimpah produksi rumput laut jika dikembangkan budi daya itu,” kata Bernardi.

Sementara itu, Nurman (45) seorang nelayan mengaku bahwa dirinya sudah lima tahun terakhir menangkap rumput laut karena cukup menjanjikan pendapatan ekonomi keluarga. Saat ini, harga rumput laut di pasaran berkisar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram.

Mereka nelayan di Pantai Cihara Kabupaten Lebak kebanyakan menangkap rumput laut dibandingkan budi daya akibat terbentur permodalan.

“Kami bisa memproduksi tangkapan rumput laut sebanyak dua kuintal atau 200 kilogram dengan harga Rp10 ribu sehingga bisa menghasilkan pendapatan Rp2 juta/pekan,” katanya menjelaskan. (Mansyur Suryana – LKBN Antara)

Editor Iman NR

Berita ini merupakan bagian dari kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan MediaBanten.Com.

Iman NR

Back to top button