Kesehatan

Obesitas Ancam Picu Komplikasi, Meski Dianggap Bukan Penyakit

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan obesitas menjadi faktor risiko terhadap penyakit – penyakit tidak menular antara lain diabetes, jantung, kanker, hipertensi, penyakit metabolic dan non metabolik lainnya.

“Sekitar 2 miliar penduduk dunia dan mengancam kesehatan masyarakat termasuk Indonesia. Pada tahun 2030 itu diperkirakan 1 dari 5 wanita dan 1 dari 7 pria akan hidup dengan obesitas,” ujarnya pada Konferensi Pers Hari Obesitas Sedunia 2023, Senin (6/3).

Sebagian masyarakat menganggap obesitas bukan penyakit, malah anak – anak yang gemuk terlihat lucu dan gemas. Padahal obesitas merupakan penyakit dan dapat memicu komplikasi.

Dikutip dari Kemkes, Jumat (10/3), obesitas merupakan suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.

Hal itu terjadi lantaran ketidakseimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.

Obesitas juga digolongkan penyakit yang perlu intervensi secara komprehensif. Selain memberikan dapat terhadap penyakit tak menular hal ini juga berdampak kerugian ekonomi yang dipicu oleh biaya perawatan yang tinggi.

Oleh sebab itu, pemerintah pun telah mengatur kandungan gula, garam, dan lemak pada produk makanan olahan maupun makanan siap saji.

Hal tersebut salah satu cara bagaimana pemerintah dapat mengatasi obesitas dan menghindari komplikasi.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tak Menular, Eva Susanti mengungkapkan bahwa permasalah ini harus melibatkan lintas sektor.

“Sudah ada Perpres soal Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di mana kita perlu mengupayakan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat sehat dan berdaya guna,” ucapnya.

Penyakit itu dapat terjadi di semua umur, pada anak didiagnostik dengan antropometri melalui penimbangan berat badan, pengukuran panjang atau tinggi badan, kemudian menghitung indeks massa tubuh dengan rumus BB/TB dalam meter.

Winra Pratita dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun mengatakan bahwa obesitas pada anak dapat dicegah dengan memberi makanan yang sehat megandung protein, lemak, vitamin, mineral, dan karbohidrat yang seimbang.

Selanjutnya mengurangi konsumsi gula, dan lebih mengutamakan minum air putih dibandingkan minum minuman-minuman kemasan yang mengandung gula yang tinggi. Disamping itu diiringi dengan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, untuk anak bisa dengan cara mengajak bermain,” ucap dr. Winra.

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button