Paguyuban Anyer – Carita Minta Tak Ada Penutupan Wisata Saat Nataru
Paguyuban wisata Pantai Anyer – Carita menolak rencana pemerintah yang akan menutup lokasi wisata, saat libur natal dan tahun baru (nataru).
Alasan penutupan, untuk mencegah kerumunan dan menekan penularan virus covid-19 yang bisa menyebabkan lonjakan kasus aktifnya.
“Penggiat wisata merasa keberatan pastinya kalau tempat wisata ditutup saat libur Nataru seperti dalam wacana (PPKM) level 3. Kami barusan mulai nafas udah digencet lagi,” kata Ketua Paguyuban Wisata Pantai Anyer-Carita, Muhammad Fadil saat dikonfirmasi melalui pesan elektroniknya, Selasa (23/11/2021).
Pihaknya berharap tidak ada penutupan objek wisata Anyer – Carita saat malam tahun baru. Yang harus dilakukan adalah menerapkan Prokes ketat yang dilakukan bersama pengelola wisata dan Satgas Covid-19.
Sehingga perekonomian masyarakat bisa terus bergerak dan penularan corona mampu ditekan.
“Kami akan memohon kepada pihak pemeritah terkait agar tidak ada penutpan. Kalau hanya dibatasi mungkin hal yang wajar. Kami berharap dibuka dengan prokes yang ketat,” terangnya.
Rencana penutupan lokasi wisata itu dikatakan oleh Menko PMK, Muhadjir Effendy, pada Senin, 22 November 2021 kemarin. Kebijakan itu diambil pemerintah pusat dengan alasan mencegah kerumunan yang menjadi sarana penularan covid-19.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyarankan kepada pemerintah daerah menutup tempat wisata yang tidak menjamin adanya penerapan protokol kesehatan.
Hal ini dikatakan, Muhadjir setelah pemerintah bakal menetapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di seluruh wilayah Indonesia jelang Natal dan Tahun Baru.
“Tetapi kalau kira-kira tidak sanggup (menjamin protokol kesehatan-Red) ya tutup saja, terutama untuk destinasi wisata yang tidak ada pengelolanya kan banyak itu di daerah itu, misal tempat pemancingan umum yang tidak ada yang pengelolanya dan gratisan itu bisa jadi nanti jadi tujuan,” ujar Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Muhadjir mengatakan untuk tempat wisata yang bisa menjamin adanya protokol kesehatan, seperti pencegahan masyarakat tidak berkumpul. Maka silakan saja untuk tetap dibuka.
“Kalau mereka bisa mempertanggungjawabkan tentang prokes dan pengawasan secara ketat silakan dibuka,” katanya.
Muhadjir berujar saat ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sedang berkoordinasi mengenai aturan di tempat wisata tersebut. (Reporter: Yandhi Deslatama / Editor: Iman NR)