Lingkungan

Pantai Sambolo Anyer Rusak Diterjang Ombak dan Pasang Laut

Pantai Sambolo Anyer, Kabupaten Serang mengalami kerusakan akibat terjangan ombak besar dan air pasang sejak dua pekan terakhir. Selain rusak, sampah di tengah laut terbawa ke pantai dan menumpuk di sepanjang pantai tersebut.

Menurut keterangan warga setempat, ombak besar mulai menerjang pantai sejak Sabtu pagi (3/3/2024). Air laut pasang tinggi dan menggenangi area pantai, termasuk beberapa warung dan restoran yang berada di tepi pantai.

“Ombaknya besar sekali, lebih besar dari biasanya. Air laut juga naik sampai ke warung-warung,” kata Ujang, warga setempat.

Akibat terjangan ombak besar, banyak bangunan di tepi pantai yang mengalami kerusakan. Atap-atap bangunan jebol dan beberapa warung bahkan roboh. Selain itu, sampah-sampah yang berada di tengah laut terbawa ke pantai dan menumpuk di sepanjang bibir pantai.

“Sampahnya banyak sekali, ada plastik, kayu, dan macam-macam lainnya. Pantai jadi kotor dan kumuh,” kata Ujang.

Hingga saat ini, belum ada pihak terkait yang datang untuk membersihkan sampah-sampah di Pantai Sambolo Anyer. Warga berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk membersihkan pantai dan membantu para pemilik warung yang mengalami kerusakan.

Dampak terjangan ombak dalam dua pekan terakhir antara lain kerusakan bangunan di tepi pantai, sampah menumpuk sepanjang garis pantai yang mengakibatkan kotor dan kumuh.

Warga berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk membersihkan pantai dan membantu para pemilik warung yang mengalami kerusakan.

Para pemilik warung mengaku mengalami kerugian akibat warung mereka roboh diterjang ombak besar, pantai harus segera dibenahi mengingat pantai adalah tempat yang kerap kali didatangi oleh para wisatawan baik wisatawan lokal maupun dari luar daerah.

Dengan terjadinya ombak besar dan air laut pasang membuat pantai sepi dari wisatawan yang datang, mereka khawatir bila berkunjung ke pantai di waktu yang tidak pas.

Pemerintah setempat diminta waga untuk meningkatkan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, sementara masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah ke laut. (*)

Berita ini dibuat Kelompok 9 kelas 4E Ikom Fisip Untirta yang terdiri dari Ardiansah Fathurohman Nawawi dan Ananda Widya Priyatama.

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button