Kesehatan

Pemkot Cilegon dan Usaid Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon berkerjasama dengan Usaid soal program momentum private healthcare delivery (MPHD) untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu dan bayi.

Sebab Kota Cilegon menjadi penyumbang tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Banten. Secara nasional, angka kematian ibu dan bayi juga dinilai memprihatinkan.

Walikota Cilegon, Helldy Agustian menjelaskan program MPHD merupakan layanan yang kesehatan terutama terhadap Ibu dan bayi baru lahir di RSUD maupun Rumah Sakit Swasta.

MPHD yang berkomitmen membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Program ini juga bertujuan memperluas akses, penggunaan pelayanan berbasis data dan penggunaan informasi terkait dengan kualitas layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir disektor swasta.

“Program kerjasama dengan Usaid ini juga mendorong kebijakan, komitmen pemerintah dan peran pemangku kepentingan terhadap kualitas layanan untuk keterlibatan sektor swasta,” kata Heldy Agustian, Walikota Cilegon, Kamis (21/4/2022).

Kepala Dinkes Cilegon Ratih, Purnamasari mengatakan, selama Pandemi Covid 19 terjadi peningkatan AKI – AKB dari tahun 2019 hingga 2021.

Tahun 2020 itu ada 18 jiwa naik menjadi 21 jiwa pada tahun 2021 kemarin, sedangkan ditahun yg sama angka kematian bayi naik dari 68 jiwa jadi 96 jiwa,” ungkapnya.

Adapun kegiatan program MPHD ini secara teknis dibina, disoalisasikan pada faskes dan tenaga kesehatan (Nakes) di RSUD Cilegon.

“Program ini memang bukan dalam bentuk bantuan yang kasat mata, tetapi lebih pada menata sistem rujukan, kemampuan Nakes menangani persalinan. Angka menunjukan 47 persen persalinan telat mengalmi pertolongan,” katanya.

Selain RSUD nantinya program ini akan disusul tiga rumah sakit, empat klinik dan ada sembilan bidan praktek mandiri. (Reporter: Erling Cristin / Editor: Iman NR)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button