Penyakit TBC di Kota Tangerang Capai 3.908 Orang, 78 Orang Meninggal
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mencatat 3.908 kasus tuberkolosis (TBC), di antaranya 78 orang meninggal dunia atau 2,2 persen.
Pada 2021 ditemukan 4.414 kasus, di antaranya 35 orang atau 0,8 persen meninggal.
“Jika dibandingankan dengan covid-19, tingkat kematian penyakit TBC dinyatakan hampir sama,” kata Dini Anggraeni, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Jumat (25/3/2022).
Dini mengakui, lebih 2 tahun pandemi Covid 19, perhatian terhadap penyakit lain berkurang. Salah satunya penyakit TBC.
“Lewat momen Hari TBC se-Dunia yang jatuh pada 24 Maret ini, ayo kembali mengingatkan bahwa penyakit TBC juga sama berbahayanya dengan covid-19,” ungkap Dini Anggraeni.
Kadis Kesehatan itu menjelaskan, hingga saat ini sederet penanggulangan kasus TBC di Kota Tangerang telah dilakoni.
Mulai dari, pelayanan TBC resisten obat di Kota Tangerang, kolaborasi TB HIV dan TB DM, investigasi kontak dengan peran aktif kader TBC, pembentukan 1.000 kader khusus TBC, standarisasi ISTC bagi tenaga medis hingga pemanfaatan digital health untuk skrining TBC.
Untuk fasilitas pelayanan TBC, di antaranya ada 9 laboratorium rujukan tes cepat molekuler (TCM), 38 Puskesmas yang telah menerapkan DOTS, 32 RS yang menetapkan strategi DOTS, 69 klinik swasta BPJS di antaranya 48 klinik ber-MOU pelayanan TBC hingga adanya satu RS rujukan TBC kebal obat dan 13 puskesmas satelit untuk layanan TBC kebal obat.
Namun, penanggulangan dan pelayanan ini harus diiringi dengan kesadaran masyarakat akan kesehatan dirinya.
Tidak ragu berobat ke puskesmas jika mengalami batuk lebih dari dua minggu, untuk mengikuti tes lebih lanjut.
Sehingga, deteksi dini tak hanya dilakukan Petugas Kesehatan skrining lapangan, namun kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri.
Ia pun menuturkan, masyarakat tak perlu takut atau ragu untuk berobat TBC di puskesmas. Pasalnya, selain fasilitas dan tenaga kesehatan yang sudah berstandar penanganan TBC, dipastikan seluruh pelayanan dan obat-obatan gratis.
Katanya, TBC merupakan penyakit yang bisa disembuhkan jika diobati dengan benar. Karena itu, semakin cepat TBC terdeteksi semakin besar potensinya untuk sembuh.
Ketika sudah didiagnosis menderita TBC, pasien harus mengikuti prosedur pengobatan yang membutuhkan waktu yang cukup lama minimal enam bulan, dengan minum obat yang teratur tanpa putus. (Editor: Iman NR)