Peran Media dinilai penting untuk menyebarkan informasi terutama kesiagaan menghadapi bencana. Dengan pemberitaan yang terorganisir dengan baik, diharapkan dapat meminimalisir jumlah korban. Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan media.
Hal tersebut dikatakan Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Provinsi Bali, Gede Sudiarta, di Hotel Horison Ratu Serang, Rabu (6/12).
“Informasi kejadian bencana sangat penting, karena informasi tersebut adalah topik yang paling sensitif bagi masyarakat. Sedikit saja salah dalam penyampaian akan memiliki persepsi yang berbeda. Untuk itu BPBD Banten harus mulai memberikan pelatihan Jurnalistik,” ujarnya usai menghadiri acara inisiasi pembentukan fasilitasi Forum Pengurangan Resiko Bencana Provinsi Banten.
Baca: BNPB Fasilitasi Bentuk Forum Pengurangan Resiko Bencana
Gede Sudiartha menjelaskan, pentingnya peran media dilibatkan dalam penanggulangan bencana. Dia mencontohkan, di Bali dan Kalimantan Barat dalam menginformasikan bencana kepada masyarakat sudah terbentuk Wartawan Peduli Bencana (Wapena).
“Pak Raditya ( Direktur Pemberdayaan Masyarakat, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB RI) juga mengatakan wartawan ini harus dirangkul bersama-sama untuk tugas-tugas kemanusiaan, masa BPBD cuman 5 orang mau menginformasikan kepada masyarakat, gak mungkin kan,” katanya
Wapena sendiri berkaitan dengan semua peliputan yang menyangkut bencana. Dia berharap di Banten segera terbentuk Wapena dengan pembina dari BPBD Banten. “Kita sudah bicarakan dengan Pak Suma ( Kepala BPBD Banten) untuk merangkul, bekerja sama dengan kawan-kawan media,” ujarnya.
Untuk bisa merealisasikan kerjasama tersebut harus ada ketersediaan dana untuk melakukan pembinaan pada media. Tiap-tiap media akan mendapat kartu identitas khusus meliput bencana. Pemberian ID Card itu setelah jurnalis mendapatkan pelatihan tentang kebencanaan, bagaimana meliput bencana dengan memperhatikan keamanan dirinya juga. (Adityawarman)
