Internasional

Pertempuran Houthi dan Tentara Yaman di Taiz, 3 Orang Tewas

Setidaknya tiga orang tewas dan lima lainnya terluka dalam pertempuran Houthi dengan pasukan pemerintah di Kota Taiz yang terkepung di Yaman, Sabtu (6/5/2023).

Abdul Basit Al-Baher, Juru Bicara Tentara Yaman di Taiz kepada Arab News yagng dikutip MediaBanten.Com mengatakan, Houthi yang didukung Iran menyerang pasukan pemerintah di dua daerah yang diperebutkan di timur laut Taiz.

Serangan itu mengakibatkan pertempuran di mana tiga Houthi tewas dan lima tentara pemerintah Yaman dan lainnya. lima Houthi terluka.

“Milisi Houthi melakukan serangan seperti itu di Taiz untuk mendapatkan wilayah,” kata Al-Baher.

Serangan Houthi ini yang terbaru dari serangkaian kegiatan militer di Taiz dan wilayah sengketa lainnya di Yaman. Serangan ini dapat menghambat upaya internasional yang sedang berlangsung untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Orang-orang di Taiz mengatakan, gencatan senjata yang ditengahi PBB, yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun, tidak menghasilkan pelonggaran pengepungan Houthi di kota tersebut, maupun penghentian pemboman mematikan dan serangan milisi terhadap warga sipil.

Dalam 48 jam terakhir, menurut penduduk Taiz, Houthi menembakkan mortir ke lokasi pengungsi internal dan buruh di jalan baru di Taiz.

Secara terpisah, Sami Hemaid, Ketua Tim Program Ranjau Masam yang didanai Saudi di Hodeidah, mengatakan, informasi dari dua gembala muda mengarah pada penemuan dua ladang ranjau darat yang ditanam Houthi di provinsi barat Hodeidah.

Hemaid mengatakan para gembala menghubungi tim Masam di Hodeidah setelah menemukan ranjau darat di distrik Hays, Hodeidah, yang terbawa banjir.

Tim Masam mengirim sebuah tim untuk menutup daerah yang terkena dampak dan mulai mencari ranjau darat. Selama jam-jam awal misi, para penjinak ranjau menemukan setidaknya enam ranjau darat, yang membawa mereka ke daerah terkontaminasi lainnya.

Daerah ini sebelumnya menjadi tempat pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dan Houthi selama konflik di Hodeidah, yang seharusnya bisa diselesaikan dengan Perjanjian Stockholm yang ditengahi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2018.

“Daerah ini adalah medan pertempuran, dan Houthi meletakkan ranjau secara ekstensif dan tanpa pandang bulu, yang mengakibatkan beberapa korban sipil,” kata Hemaid.

Organisasi Yaman yang melacak kematian warga sipil dari ranjau darat Houthi di Hodeidah mengatakan ratusan orang telah terbunuh dan banyak lagi yang terluka sejak 2018.

Korban ranjau darat Houthi yang diverifikasi terbaru di Hodeidah adalah seorang warga sipil berusia 29 tahun yang terbunuh di distrik At-Tuhayta pada hari Jumat. (Saeed Al Batati – Arab News)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button