Opini

Potensi Ubi Jalar Sebagai Pemeran Utama Diversifikasi Pangan Indonesia

Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat yang efisien dibandingkan dengan tanaman serealia seperti beras.

Tanaman ini berbiaya produksi lebih rendah, lebih mudah, lebih sedikit risiko gagal panen dan dapat tumbuh di semua dataran dari 1 m sampai 1.700 m di atas permukaan laut.

OLEH: MUHAMMAD OSAMA DERMWANOV *)

Keunggulan lainnya, budidaya tanaman umbi ini relatif mudah, kebutuhan sarana produksi relatif murah, dan risiko gagal panen kecil.

Teknologi budidaya sederhana, gangguan hama dan penyakit lebih sedikit, pasar terbuka, dan produk tahan lama.

Ubi jalar dibudidayakan di seluruh daerah di Indonesia yang menunjukkan bahwa komoditas ini dikenal dan diterima oleh masyarakat sebagai bahan makanan atau digunakan sebagai pengganti makanan pokok.

Tanaman ini berpotensi dan peluang besar untuk dimanfaatkan dalam agroindustri, serta untuk diversifikasi pangan.

Program diversifikasi pangan ini sudah cukup lama dilakukan di Indonesia, terutama terhadap konsumsi produk berbahan dasar tepung terigu, salah satunya mie.

Sayangnya, produk alternatif berbahan dasar tepung terigu ini adalah produk yang berbahan dasar impor.

Idealnya makanan pokok bagi masyarakat itu bersumber dari bahan pangan lokal, karena bisa meminimalisir biaya transportasi nantinya.

Masyarakat sudah banyak bergantung pada beberapa jenis bahan pangan, salah satunya pada bahan pangan sumber karbohidrat impor, termasuk beras yang banyak diimpor. Ketergantungan ini bermasalah karena bahan pangan tidak bisa diproduksi secara lokal.

Bahan pangan lokal bisa mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras dan tepung terigu.

Indonesia berada di daerah tropis yang sulit menanam gandum yang merupakan bahan baku untuk membuat mie. Indonesia merupakan konsumen mie terbesar setelah China.

Padahal, banyak banget umbi-umbian selain gandum yang bisa tumbuh baik di Indonesia dan bisa jadi bahan pangan pengganti yang aman.

Misalnya, ubi jalar bisa dikatakan sebagai salah satu alternatif untuk bahan pangan pengganti beras, bahan makanan yang menyediakan karbohidrat.

Umbi-umbian ini juga bisa menjadi alternatif pemeran utama dalam suatu pertunjukan pengganti beras untuk menjamin ketahanan pangan.

Seharusnya, tidak ragu untuk mengkampanyekan umbian ini sebagai pemeran utama diversifikasi pangan di Indonesia.

Karena bukan hanya memiliki produktivitas yang besar, tanaman umbi-umbian ini juga mengandung zat gizi yang sangat baik bagi kesehatan (yaitu memiliki serat makanan dan antioksidan), menguntungkan untuk dijadikan usaha, serta sangat berpotensi untuk program diversifikasi pangan karna cakupannya luas dan cocok.

Namun bahan makanan ini masih dianggap makanan tradisional pedesaan yang tidak bergensi atau makanan orang miskin.

Karena hal tersebut bertujuan agar tanaman umbi-umbian ini bisa menjadi makanan pokok pilihan yang bervariasi seperti halnya pada beras.

Nah, karenanya diperlukan langkah awal untuk mengembangkan pengolahan produk tanaman umbian ini, salah satunya dengan pendirian industri tepung berbahan tanaman ini atau pasta.

Dengan itu akan lebih banyak produk yang dihasilkan dari tanaman umbian ini yang bisa lebih diolah bermacam-macam lagi.

Dari pendirian industri tepung ubi jalar atau pasta, nantinya diharapkan agar bisa menghasilkan produk-produk olahan berbahan tepung yang bisa lebih dikembangkan lagi seperti mie, french fries, jus, dan produk roti.

Rata-rata produktivitas ubi jalar lokal kita saat ini baru mencapai 12 ton/ha. Tingkat produksi ini jauh lebih besar dibandingkan beras yang menghasilkan 4,5 ton/ha atau ubi kayu 8 ton/ha.

Di beberapa daerah seperti Irian Jaya dan Maluku, ubi jalar digunakan sebagai makanan pokok.

Di negara maju, ubi jalar disajikan dalam bentuk olahan yang menarik seperti tumbuk, panggang, sirup, manisan, atau biskuit.

Harus diakui, sebagian besar masyarakat masih minim pengetahuan cara mengolah ubi jalar agar menjadi produk makanan yang bervariasi.

Rendahnya preferensi masyarakat terhadap ubi jalar dapat meningkat jika ubi jalar diolah menjadi produk yang lebih sempurna dan disukai oleh masyarakat.

Demikian juga harga ubi jalar murah dapat ditingkatkan dengan memperbaiki bentuknya. Pengolahan ubi jalar dengan memperbanyak ragam produk pangan yang lebih sempurna dapat memberikan nilai tambah dan mengangkat ubi jalar menjadi komoditas yang bernilai tinggi. (***)

*) Penulis adalah Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button