Peristiwa

Puluhan Kecamatan di Lebak Terancam Krisis Kekeringan

Sebanyak 20 kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten diperkirakan akan mengalami kekeringan dan krisis air bersih pada musim kemarau panjang di tahun 2024.

Demikian yang dikemukakan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama saat dikonfirmasi oleh awak media, Selasa (6/8/2024).

“Kami sudah memetakan sebanyak 20 kecamatan dan 70 desa di tahun 2024 ini akan terancam kekeringan dan krisis air bersih,” cetusnya, dihimpun dari Antara, Rabu (7/8/2024).

Untuk mengatasi hal tersebut, kata Febby, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak bersinergi dengan Dinas PUPR Banten untuk menyiapkan pompa dan sumur bor agar dipasang di kecamatan – kecamatan yang terancam kekeringan dan krisis air bersih.

Meski begitu, Febby mengaku belum menerima laporan mengenai kasus kekeringan dan krisis air bersih dari masyarakat.

“Kami belum menerima laporan, tetapi kami minta ke masyarakat segera untuk melapor bila di daerahnya mengalami kekeringan dan krisis air bersih,” tuturnya.

Pihaknya juga sudah mempersiapkan tiga unit mobil tangki bila masyarakat mengalami darurat air bersih dan kekeringan.

Febby menyebut ada tiga truk tangki dengan kapasitas 5.000 liter disiagakan untuk menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang terdampak.

“Allahamdulilah, kami sudah siaga untuk menghadapi kemarau panjang untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” jelasnya.

Sebelumnya, beberapa petani di Kabupaten Lebak mengeluh lantaran puluhan hektare sawah mereka mulai mengering.

Padahal, para petani baru menanam padi mereka yang baru berusia 15 hari dan sangat membutuhkan air bersih hingga masa panennya.

Kejadian itu melanda 20 hektare sawah di Kecamatan Rangkasbitung. Bendungan sekitar dikabarkan tidak berfungsi dan ketiadaan pompa yang membuat pagi – pagi tengah ditanam ini semakin merintih sehingga butuh bantuan dari pemerintah daerah untuk mengatasi hal ini.

Editor : Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button