Sosial

Satpol PP Kota Serang Petakan Lokasi PKL Hingga Pelacur

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Serang, TB Yasin mengaku sudah memetakan tempat-tempat yang menjadi penyakit masyarakat, rawan PKL, dan bangunan liar.

Demikian dikemukakan TB Yasin saat ditemui seusai acara pelatihan dasar kepamongprajaan, di Wisma PKPRI Serang, belum lama ini. Penyakit masyarakat itu antara lain anak jalanan, pengemis dan pelacur.

TB Yasin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan personel, dan membentuk pos jaga di beberapa lokasi. Di antaranya lampu merah, Stadion Maulana Yusuf Ciceri, Pasar Lama tiga titik, Alun-alun, dan depan eks Rumah Dinas Gubernur Banten.

Sementara untuk Bangunan liar, dia mengaku dalam waktu dekat akan dilakukan pembongkaran. Pembongkaran sendiri alan dilakukan secara persuasif, dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Baca:

Depan Polsek di Calung

“Kami melakukan pemetaan dimulai dari depan Polsek di Calung itu ada bangunan di sempadan jalan. Nanti akan kita tegakkan sesuai SOP kita beri peringatan dan teguran jadi tidak serta merta langsung ditertibkan,” katanya.

Sedangkan Walikota Serang, Syafrudin memerintahkan, Satpol PP Kota Serang untuk tegas dalam menegakan Peraturan Daerah (Perda) Kota Serang. Dia mengingatkan, ketika dalam melakukan penertiban untuk sesuai dengan SOP. “Jadi ada pemberitahuan atau peringatan terlebih dahulu. Setelah itu ditempuh baru dieksekusi,” kata Walikota Serang.

Walikota membeberkan, di Kota Serang banyak hal yang barus ditertibkan, di antaranya permasalahan PKL, bangunan liar, dan lainnya. Sayafrudin mengintuksikan, Satpol PP Kota Serang untuk tegas, berani, dan sesuai aturan dalam menjalankan tugasnya. “Seperti penertiban hiburan malam, harus seperti itu. Inisiatif sendiri, agar jangan sampai inisiatif hanya datang dari pimpinan saja,” katanya.

Syafrudin mengatakan, apabila dikemudian hari Satpol PP mendapati ada pelanggaran Perda, maka harus sigap dalam menegakannya. Dia menilai, kinerja Satpol PP Kota Serang saat ini masih fivti-fivti. “Jangan sampai hanya diliat saja, tapi tidak ada tindakan. Jadi masalah ketegasan bagaimana pimpinannya. Kalau pempinannya tegas, ya anggotanya juga tegas,” katanya. (Sofi Mahalali)

Back to top button