Ekonomi

Setiap Bulan, Kota Serang Kekurangan Stok Beras 1.807 Ton

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Serang Edinata Sukarya mengakui bahwa kekurangan stok beras di Kota Serang, disumbang dari faktor berkurangnya lahan pertanian menjadi kawasan perumahan.

Hal itu diungkapkan Edinata saat ditemui di Ruang kerjanya, di Distan Kota Serang, Penancangan, Kota Serang, Senin (6/7/2020).

Dia mengatakan, dari kebutuhan stok beras di Kota Serang perbulannya sebanyak 5.807 ton. Dari jumlah itu, hanya Kota Serang dapat menyediakan sekitar lebih 4.000 ton. Kekurangannya, 1.807 ton beras diperoleh dari luar Kota Serang.

“Iya karena kekurangan itu, kita pada akhirnya dikirim dari luar daerah. Sebab hasil produksi pertanian di kita (Kota Serang) tidak mencukupi,” katanya.

Baca:

Pertanian Berkelanjutan

Disebutkannya, dari sekitar 8.000 hektare sawah di Kota Serang, yang dapat “dikunci” sebagai lahan pertanian berkelanjutan hanya sekitar lebih 3.000 hektar, dan lokasinya berada di wilayah Kecamatan Kasemen. Namun untuk lahan yang lain tersebar dibeberapa Kecamatan lain di Kota Serang.

Edinata membeberkan, faktor lain yang harus dihadapi yakni soal pengairan. Sebab, air untuk sawah saat ini diatur pengaliran air dari Bendungan Pamarayan. Petani sangat tergantung pasokan air dari Bendung Pamarayan, tidak bisa bebas mengatur sendiri pasokan airnya.

Selain itu, persoalan lain yang dihadapi yakni beras hasil tanam petani di Kota Serang pada saat panen gabahnya sudah diangkut keluar daerah. Hal itu dikarenakan, pada saat menanam biaya tanam petani dapat pinjam dari pengusaha.

“Pasokan air untuk lahan pertanian saat ini kita masih berpatokan pada suplai yang dilakukan oleh Bendungan Pamarayan. Jadi ada kesepakatan jadwal kapan air dilarikan ke Kota Serang,” ungkapnya.

Kata dia, agar cadangan pangan seperti beras di Kota Serang dapat tercukupi, selain penambahan masa tanam, harus ada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkot Serang yang khusus membeli hasil tanam para petani. (Sofi Mahalali)

Iman NR

Back to top button