Edukasi

SMA Muhi Raih Medali Perak Olimpiade Madrasah Nasional di Banten

Raihan Ihsan Pradana, siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi) meraih medali perak bidang Kimia tingkat nasional dalam ajang Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025.

Kepastian pemenang berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 9521 tahun 2025 tertanggal 13 November 2025.

Kompetisi bergengsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia ini berlangsung di Tangerang, Banten, pada 10–14 November 2025, dan diikuti oleh ribuan peserta terbaik dari seluruh provinsi.

Raihan tampil gemilang melalui serangkaian ujian teori, eksperimen, serta presentasi ilmiah yang menantang, sehingga mampu menempatkan dirinya sebagai salah satu peserta terbaik nasional.

Olimpiade Madrasah Indonesia merupakan ajang kompetisi akademik tingkat nasional yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam bidang sains, matematika, sosial, dan keagamaan.

Meski berlabel “madrasah”, kompetisi ini terbuka bagi sekolah umum tertentu melalui jalur kemitraan dan seleksi daerah.

Sistem seleksi OMI dimulai dari tahap Babak Penyisihan Daerah, di mana peserta mengikuti tes sains komprehensif yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag provinsi masing-masing.

Peserta dengan skor tertinggi kemudian melaju ke babak nasional, yang mempertemukan para juara provinsi untuk bertanding pada tingkat yang lebih kompetitif. Raihan berhasil melewati seluruh proses tersebut dengan keunggulan konseptual dan analitis yang sangat kuat.

Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Herynugroho menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas prestasi yang diraih Raihan.

Dia menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata komitmen SMA Muhi dalam meningkatkan kualitas akademik dan membina generasi muda berprestasi.

“Prestasi Raihan adalah hasil kerja keras, ketekunan, serta dukungan lingkungan sekolah yang terus berupaya menghadirkan pendidikan terbaik. Kami berkomitmen untuk memperluas program pembinaan olimpiade dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar,” ujarnya.

Herynugroho menjelaskan pentingnya kompetisi bagi pelajar sebagai sarana menempa kedisiplinan, daya saing, dan kemampuan berpikir kritis.

Menurutnya, teori pendidikan modern menunjukkan bahwa kompetisi sehat mampu mendorong siswa menggali potensi maksimalnya. Ia juga menekankan bahwa ilmu sains memiliki peran strategis dalam membentuk generasi masa depan yang adaptif dan inovatif.

“Sains bukan hanya kumpulan rumus, tetapi cara berpikir. Siswa yang menguasai sains akan lebih siap menghadapi dinamika global dan perkembangan teknologi,” jelasnya.

Di sisi lain, Raihan Ihsan Pradana mengaku sangat bersyukur dan bangga dapat membawa pulang medali perak untuk sekolah dan daerahnya. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Allah SWT, orang tua, para guru pembimbing, serta seluruh pihak di SMA Muhi yang selalu memberikan dukungan penuh.

“Ini bukan hanya prestasi saya, tapi hasil doa dan dukungan semua pihak. Saya bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberi kemudahan dalam setiap prosesnya,” ungkapnya.

Dengan capaian membanggakan ini, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta semakin menegaskan reputasinya sebagai sekolah unggulan yang aktif mencetak siswa berprestasi di tingkat nasional. Prestasi Raihan menjadi motivasi baru bagi seluruh warga sekolah untuk terus menguatkan budaya akademik yang kompetitif, religius, dan berkarakter. (Pengirim: Yusron Ardi Darmawan)

Iman NR

Back to top button